Kamis, 26 Januari 2012

Komunitas SLiMS + Atpusi di "Jogja itoe Boekoe"


GRATIS.....!!!!!!!



Komunitas SLiMS dan ATPUSI (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah) DIY diberi kesempatan mengisi talkshow di acara pameran BUKU, tanggal 4 februari 2012 jam 13.30-15.30 di Mandala Bhakti Wanitatama. (Acara lengkap Pesta Buku 2012 ada di sini)

Acara ini akan membahas pengelolaan perpustakaan sekolah dari pandangan ATPUSI dan juga komunitas SLiMS, dengan tema

"peran daan tenatangan pustakawan sekolah dalam peningkatan minat baca dalam era informasi"


Komunitas SLiMS akan menghadirkan saudara Heri Abiburachman Hakim, pustakawan di perguruan tinggi negeri di Jogjakarta dengan segudang pengalaman di dunia kepustakawanan. Selain itu juga aktif menulis dan menjadi trainer pustakawan.

Bagi para pengelola perpustakaan sekolah ayo datang dan ikut diskusi. Gratis stiker SLiMS, dan khusus CD master SLiMS full version+manual+file plugin bagi yang beruntung. Bagi yang ingin konsultasi SLiMS juga dilayani....
Sst, ada developer SLiMS yang baru bergabung datang juga loh. Jadi anda bisa kenalan.
Pendaftaran/Konfirmasi kehadiran anda di:
http://jogjalib.net/talkshow/




Rabu, 25 Januari 2012

Analisis/Evaluasi OPAC JogjaLib.Net :: Fiqru Mafar, SIP

EVALUASI PENCARIAN INFORMASI MENGGUNAKAN JOGJALIB.NET
oleh Fiqru Mafar (10 242 017)
Mahasiswa KONSENTRASI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
PROGRAM STUDI INTERDISCIPLINERY ISLAMIC STUDIES
PROGRAM PASCASARJANA
UIN SUNAN KALIJAGA

Jogjalib.net menyediakan fasilitas pencarian sederhana maupun pencarian lanjut. Pada pencarian sederhana, pemustaka cukup mengetikkan satu atau lebih kata kunci. Maka Jogjalib.net akan menampilkan hasil pencarian sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan.
Berbeda dengan pencarian sederhana, pengisian kata kunci pada pencarian lanjut terdiri dari beberapa pendekatan. Pendekatan pertama adalah pendekatan judul. Melalui pendekatan ini, pemustaka dapat memasukkan kata kunci berupa judul koleksi yang mereka ketahui. Pendekatan ini hanya dapat dilakukan jika pemustaka telang mengetahui judul dari koleksi yang mereka inginkan.

Selengkapnya unduh di: sini atau di [download id="5"]

Senin, 23 Januari 2012

Reportase Sinau bareng 21 Januari 2012 #SLiMS Jogja

Terimakasih kepada pihak SMA Muhammadiyah 1 Jogjakarta, Perpustakaan dan para pustakawan  SMA Muhammadiyah 1 Jogja, para pegiat SLiMS yang berkenan datang (Solo, Purworejo, Wonogiri, dan wilayah jogja pada umumnya).

===================

Acara kesekian kali komunitas SLiMS Jogjakarta kali ini digelar di Perpustakaan SMA Muhammadiyah 1 Jogjakarta (MUHI).  Memasuki perpustakaan MUHI seperti masuk perpustakaan sekolah di luar negeri, selain karena luas perlengkapan dan fasilitas yang adapun lengkap. Termasuk penggunaan SliMS dengan berbagai inovasinya.

Inovasi itu pulalah yang dipaparkan sebagai pengantar dalam belajar bersama kali ini.

Acara dimulai pukul 12.30, tepat setelah  sholat Dhuhur dilaksanakan secara berjamaan di masjid MUHI. Menjadi moderator pada acara ini adalah mas Heri Abi (Pustakawan ISI).  Dalam sambutannya, Kepala SMA MUHI memberikan ucapan selamat datang dan mempersilakan para hadirin untuk belajar bersama di perpustakaan MUHI. Selain itu beliau juga mengungkapkan pentingnya perpustakaan sebagai sebuah sarana belajar, bukan hanya pada masa sekarang namun sejak jaman dahulu. Purwoko, mewakili komunitas SLiMS Jogja menyampaikan terimakasih pada semua hadirin yang berkenan datang pada acara belajar bersama di MUHI "Selamat datang para peserta sekalian di kampus pergerakan, sebuah kampus yang dibangun dengan semangad Al-Ma'un ala Muhammadiyah, sebuah pergerakan yang dibangun oleh kyai Dahlan" ungkap Purwoko. "Hidup-hidupilah perpustakaan dan jangan mencari penghidupan dari perpustakaan" lanjutnya sebagaimana memodifikasi semboyan kyai Dahlan tentang Muhammadiyah. Sebelum menutup sambutan, Purwoko menyempatkan diri untuk mengenalkan personil SDC yang baru, yaitu mas Eddy Subratha yang juga merupakan alumni SMA Muhammadiyah 1 Jogjakarta. Mas Eddy bergabung di SDC sejak Januari 2012. Sebagaimana diketahui, mulai Januari 2012 ada penambahan 2 personil SDC. Selain mas Eddy, bergabung pula dalam SDC mas Indra Sutriadi Pipii dari Kotamobagu Gorontalo.






Acara berikutnya adalah pemaparan inovasi SLiMS oleh pak Maryanto dari tim TI MUHI. Pak Maryanto memaparkan bahwa SLiMS dipilih karena SLiMS dapat menjanjikan perkembangan yang tidak begitu saja didapatkan denga mudah dari sistem sebelumnya. Bahkah di MUHI, laporan di SLiMS telah dikembangkan sesuai standar pelaporan perpustakaan sekolah. Selain itu data member SLiMS dan PAS (Paket Aplikasi Sekolah) telah dapat di syncronize.

Acara belajar bersama ini dibagi dua, pemula dan lanjutan. Pemula mempelajari cara menginstal dan mengenal modul-modul dalam SLiMS, sedangkan kelas lanjutan mempelajari modifikasi dan trouble shooting SLiMS.

Muncul beberapa masalah yang diungkap pada kelas lanjutan:

  1. import data anggota, tanggalnya tidak ikut masuk

  2. print label dan kartu, garis tidak ikut tercetak

  3. sirkulasi tidak jalan

  4. upgrade dong

  5. kartu dua sisi

  6. mempertebal label

  7. dan berbagai masalah lainnya



















Acara berakhir kurang lebih pukul 15.45. Sebelum acara berakhir ada salah seorang peserta yang berminat membaw even belajar bareng ini di institusinya, yaitu di sebuah perpustakaan universitas swasta ternama di Jogja. Komunitas sangat berterimakasih pada pihak yang berminat pada acara ini, baik ditempati atau ikut bergabung.

Semoga sukses.

Minggu, 15 Januari 2012

Belajar Bersama Edisi Januari 2012

Komunitas SLIMS Yogya mungkin sudah tahu betapa penting sebuah komitmen untuk secara bersama-sama berbagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang pengembangan perpustakaan digital di Indonesia. Untuk membangun sebuah komitmen perlu dilakukan sebuah bukti nyata untuk mewujudkan sebuah kemajuan khususnya dibidang pengembangan perpustakaan digital di Indonesia. Dan salah satu bentuk komitmen dari Komunitas SLIMS Yogyakarta adalah dengan mengadakan kegiatan Rutin yang bertemakan Diskusi dan Berbagi ilmu pengetahuan Khususnya dibidang pengembangan Perpustakaan Digital dengan menggunakan Program bernama SLIMS (Sebelumnya dikenal dengan Senayan).

Acara ini juga GRATIS .

Hari/ Tanggal : Sabtu, 21 Januari 2012 pukul : 12.00 – selesai

Lokasi : SMA Muhammadiyah 1 yogyakarta bawa : snack sendiri2 ya...

lokasi:

http://maps.google.com/maps/ms?ie=UTF&msa=0&msid=109968486189537098088.000491fbcc1b7c94d728f

Konfirmasi kehadiran sms : CP :- Sumaryanto atau http://jogjalib.net/belajar/

undangan silakan unduh di http://upload.ugm.ac.id/559undanganslims.jpg

(teks  berita dan gambar: Tarto, undangan by Sumaryanto)

Rabu, 11 Januari 2012

Ibra FOS ke SLiMS (Migrasi)

sumber http://purwoko.staff.ugm.ac.id/web/index.php/2010/09/22/ibra-foss-ke-slims/

Sebagaimana diketahui, SLiMS memiliki fitur eksport dan import data. Dimana memungkinkan kita membuat sebuah database dengan format csv seperti di SLiMS dan mengimportnya.

Atau mengambil database tertentu untuk kemudian memformat sesuai csv SLiMS dan mengimportnya ke SLiMS.

Pada postingan kali ini, saya akan memberikan sebuah tips untuk mengeksport database IBRA FOSS agar dapat dimodifikasi dan dimigrasikan ke databas SLiMS.

Database IBRA yang saya jadikan rujukan adalah IBRA FOSS yang terdapat di http://mitraperpustakaan.com
Dalam database ibrav3_opensource terdapat beberapa tabel, yaitu:
* abstraksi
* buku
* conifos
* conuser
* digital
* digital_abstraksi
* inventaris
* menu
* statistik
* user

Dalam hal ini yang akan kita migrasikan hanya dari tabel buku, yang memuat data bibliografi koleksi, dan tabel inventaris yang memuat data item buku.

Pertama:
Saya asumsikan yang mencoba memiliki database IBRA. Download file export_ibra.php dan submenu.php di SINI dan copikan di /admin/modules/bibliography/

Kedua:
buat duplikasi sysconfig.inc.php di Senayan anda, caranya klik file tersebut dan copy-paste. File baru hasil copian berinama, misalnya: sysibra.inc.php

Ketiga:
edit file sysibra.inc.php, cari konfigurasi database dan isikan sesuai database ibra anda, misalnya:
define(’DB_HOST’, ‘localhost’);
define(’DB_PORT’, ‘3306′);
define(’DB_NAME’, ‘databaseibra’);
define(’DB_USERNAME’, ‘root’);
define(’DB_PASSWORD’, ‘admin’);

Ingat, konfigurasi ini ada dalam file sysibra.inc.php, bukan di sysconfig.inc.php.

Keempat:
Buka file export_ibra.php yang tadi anda download, yang sudah ada kopikan di
/admin/modules/bibliography/
Cari baris 25 yang berisi :
require ‘../../../sysconfig.inc.php’;
Ubah menjadi:
require ‘../../../sysibra.inc.php’;

Dengan demikian maka export_ibra.php akan membaca database dari sysibra.inc.php yaitu database ibra anda sesuai langkah ketiga.

Kelima:
Buka Senayan anda, masuk ke halaman administrasi, masuk ke modul bibliografi, maka seharusnya anda menemukan tampilan ini:


Keenam:
Lakukan proses eksport, maka anda akan mendapatkan database csv dengan format sebagai berikut:
“Perpustakaan kita”,”2nd”,”isbn”,”Bentang Budaya”,”2010″,”ii; 89 hlm.; ilus “,”700 Puj p”,”Ind”,”Yogyakarta”,”perpustakaan”,”",”<123><345>“,”Pengarang”,”subyek”

Nah, setelah itu anda dapat mengolahnya dengan Openoffice Calc atau Excell, sesuai csvnya SLiMS dan mengimportnya ke SLiMS lewat Modul Bibliography.

Bagaimana dengan jenis database lainnya (openbiblio, phpmylibrary, atau database ibra anda tidak sama dengan contoh di atas), silakan mencoba dengan melakukan modifikasi di export_ibra.php pasti bisa.

Selamat mencoba.

Selamat mencoba.

tambahan 12/1/2012. Script migrasi dari OB, Siprus, Ibra ke SLiMS download di sini

Selasa, 10 Januari 2012

Seseorang di Balik Irigomi.com

Irigomi, adalah sebuah blog yang kaya informasi khususnya terkait SLiMS dan perpustakaan. Tak dinyana, ternyata penulisnya memiliki kisah inspiratif yang layak ditiru:

selengkapnya:

sumber: http://irigomi.com/seseorang-di-balik-irigomi.html

Siapa yang menyangka perjalanan hidup saya akan singgah di sini? Di sebuah perpustakaan SD sebagai petugas pengelola perpustakaan. Latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan apa yang saya kerjakan saat ini. Ya, saya hanya seorang lulusan SMK Pertanian dan Kehutanan jurusan Perkebunan yang biasa memegang cangkul dan parang.

Tahun 1998 saya mulai masuk ke beberapa SD di sekitar Imogiri sebagai pembina Pramuka. Hingga Juli tahun 2000, saya masuk di SD Tunggalan III desa Sriharjo, Imogiri, sebagai seorang honorer pesuruh SD (baca: tukang kebun). Tugas saya saat itu antara lain membuka pintu sekolah di pagi hari, membuatkan minum bagi Kepala Sekolah dan Guru, menyapu dan bersih-bersih lingkungan SD serta tugas-tugas lain yang biasa dikerjakan oleh seorang pesuruh.

Pada tahun 2003/2004 pemerintah menjalankan program regrouping beberapa SD. Salah satu sekolah yang diregrouping adalah SD Tunggalan III. SD Tunggalan III digabung dengan SD Tunggalan I yang masih berada dalam satu kelurahan Sriharjo menjadi SD Tunggalan (cikal bakal SD Sriharjo). Saat itulah perjalanan ini dimulai. Dikarenakan dari SD Tunggalan I sudah ada pesuruh yang berstatus PNS, maka oleh Kepala Sekolah yang baru Bp. Ponikir Widiarno, A.Ma.Pd., tugas saya diubah. Saya yang sebelumnya adalah pesuruh SD, setelah regrouping tersebut ditugaskan sebagai pengelola perpustakaan SD Tunggalan.

Hanya berbekal niat dan ikhlas (tanpa bekal ilmu), saya jalankan tugas tersebut sebisa saya. Benar-benar dari nol. Dari sekedar membersihkan ruangan, merapikan buku-buku di almari yang jumlahnya tidak sampai 1000 eksemplar, serta melayani anak-anak yang ingin membaca di tempat (belum dipinjamkan/bawa pulang). {Menurut kata orang pinter, keadaan saat itu adalah perpustakaan yang hanya sekedar ada, sebagai gudang penyimpanan tumpukan buku. Ya, hanya buku-buku tertumpuk. Tidak ada inventarisasi atau apapun. Hanya sekedar stempel sekolah saja yang ada pada buku-buku tersebut.}

Hal tersebut berjalan sampai Mei 2006. Gempa Bumi Bantul, 27 Mei 2006 menghancurkan semua. Tanpa tersisa sedikit pun jua. Hanya puing-puing bangunan yang menandakan bahwa kemarin/dulu di situ ada bangunan sekolah SD Tunggalan.

Pelan-pelan kami kumpulkan barang yang tersisa. Buku-buku banyak yang hilang dan rusak oleh air hujan. Berminggu-minggu kami keluarga besar SD Tunggalan berbenah mengumpulkan puing-puing yang terserak.

Juni – Agustus 2006, bantuan kemanusiaan untuk korban gempa bumi terus berdatangan. Sekolah-sekolah darurat dibangun untuk melanjutkan kegiatan pendidikan yang beberapa saat terhenti. Tanpa diduga sebelumnya, SD Tunggalan tempat saya mengabdi mendapat bantuan dari sebuah yayasan yang berkantor di Bali. Yayasan MUM (Manusia Untuk Masyarakat) – Bali, yang donaturnya dari orang-orang luar negeri yang peduli kepada Indonesia.

Yayasan MUM-Bali memberi bantuan gedung sekolah beserta segala isinya untuk SD Tunggalan. Bantuan tersebut antara lain 6 ruang kelas, 1 ruang komputer, 1 ruang perpustakaan, dan 1 ruang laboratorium. Sangat lengkap dan mewah untuk ukuran SD di wilayah Imogiri. Dalam benak saya timbul pikiran, “Dengan fasilitas yang lengkap dan mewah ini, sungguh sayang jika tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh kami, warga SD Tunggalan.”

Pada Agustus 2006 tersebut, oleh Kepala Sekolah, saya diberi tambahan tugas untuk memberi bimbingan belajar komputer bagi siswa SD Tunggalan. Padahal komputernya belum tiba dan saya sama sekali belum bisa komputer, bahkan bagaimana menghidupkan komputer pun saya belum tahu?! (Gaptek banget nih, orang… :D ) Dengan modal nekat, tugas itu saya sanggupi. (OK, saya berani!). Berbekal buku modul kursus MS Office milik seorang teman, saya mengajar komputer untuk anak-anak siswa SD Tunggalan di sekolah darurat tersebut. Dengan gambar-gambar yang ada di buku, saya jelaskan maksud dari pelajaran tersebut. Belum ada komputer, dan saya pun sama sekali belum bisa/punya komputer. (Nekad dan nekad! Show must go on!!).

Alhamdulillaah, rejeki pun datang. Nopember 2006 saya bisa ikut kursus komputer. Dasar-dasar MS Word dan MS Excel. Itu pun hanya 13 kali pertemuan. Yach, lumayanlah untuk bekal membimbing anak-anak.

Pada bulan Nopember 2006 itu juga, turun SK Bupati Bantul tentang penggabungan/regrouping 2 SD antara SD Tunggalan dan SD Gondosuli (keduanya di wilayah desa Sriharjo, berjarak sekitar 300 meter) menjadi satu SD yang bernama SD Sriharjo Imogiri dengan Kepala Sekolah yang baru yaitu Bp. Drs. Sutapa, M.Pd..

Di SD Sriharjo tersebut, tugas saya masih sama yaitu mengelola perpustakaan dan memberi bimbingan anak-anak belajar komputer. Perpustakaan SD Sriharjo yang baru, cukup bagus (koleksi, ruangan dan perabotannya). Dengan bantuan sekitar 1500 buku, saya menjalankan (baca : menjaga) perpustakaan itu. Belum ada perubahan dalam pengelolaannya, masih sekedar ada saja. Saya tahu kekurangan tersebut. Namun, saya belum bisa mengatasinya. (sudah ada gagasan, tapi belum mampu mewujudkannya).

Dalam keadaan yang tidak menentu karena gempa bumi itu, saya mencari hiburan di warnet bersama teman. Ya, saya pertama kali mengenal warnet sekitar Desember 2006. Membuka Google saja masih bingung. Saya tidak mengada-ada, tapi itulah kenyataannya.

Satu yang hampir saya lupakan. Saya mengenal internet pertama kali melalui sebuah tabloid handphone “PULSA”. Hingga saya bela-belain membeli ponsel Siemens C75 menggunakan bantuan dana rekonstruksi yang saya terima. Itulah tonggak awal saya mengenal IT. Melalui ponsel tersebut saya belajar browsing, download dan membuat e-mail. Lama-lama jenuh juga. Saya merasa ponsel masih kurang leluasa untuk digunakan sebagai alat belajar dan berkreasi. Saya ingin alat yang lebih lengkap fiturnya, dan itu adalah komputer. Tapi bagaimana caranya untuk memiliki komputer yang harganya pasti berjuta-juta? (pikir saya saat itu.)

Sambil menabung, saya hampir tiap seminggu sekali main ke sebuah warnet. Tujuan ke warnet saat itu bagi saya adalah hiburan. Sekedar hiburan saja, tidak lebih. Sebab walaupun sering ke warnet, saat itu saya belum mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan benar. Tahunya hanya buka Google dengan kata kunci “bla… bla… bla….” itu saja. Yang saya dapatkan selepas dari warnet, hanya sekedar rasa senang. Tidak lebih.

1 Juli 2007 akhirnya saya bisa memiliki sebuah komputer. Saya membeli di pameran komputer dengan harga 1,3 juta rupiah. Spesifikasi Intel Pentium III 800 MHz, ram 256 MB, harddisk 10 GB dan monitor 17 inchi. Senang rasanya, bisa belajar komputer sendiri di rumah.

Acara main ke warnet masih terus berjalan. Pada tanggal 17 Juli 2007, saya ditawari oleh pemilik warnet langganan saya untuk menjadi operator di sana menggantikan seorang operator yang keluar. Padahal saat itu saya belum tahu apa-apa tentang komputer, internet dan jaringan. Tantangan berat, nih. OK, saya sanggupi. Sekalian belajar lebih banyak tentang IT. Terlanjur basah…. Menyelam sekalian, dech…..

Pada awal-awal kerja, saya sering dikerjain oleh sesama teman operator. Entah itu billingnya atau komputernya. Bingung juga saya, saat itu. Tapi, ternyata hikmahnya banyak sekali. Di warnet itulah saya belajar tentang komputer, internet dan networking. Tapi hanya dasarnya saja, sekedar memperlancar operasional warnet. Belajar olah grafik untuk cetak photo dengan photoshop dan corel draw. Surfing mempelajari berbagai hal yang saya senangi. Dari dasar html, joomla, grafis, animasi sederhana, program 3 dimensi Blender dan Cinema 4D sampai tentang nguprek-uprek komputer. Saya benar-benar merasakan manfaat internet sebagai pusat belajar saya.

Sebagai korbannya adalah komputer saya yang di rumah. Sering saya jadikan kelinci percobaan. Belajar instal ulang berkali-kali. Sampai-sampai suatu saat harddisknya rusak. (repot, nih…) Tapi itulah proses belajar. Perlu modal niat, pikiran dan materi juga.

Perjalanan saya terus berlanjut. Malam kerja di warnet, dan pagi hari di sekolah. Hingga Desember 2007, oleh Kepala Sekolah saya diberi tugas untuk mengikuti Diklat Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Dasar di UGM dengan penyelenggara ASKADOL. Di sanalah saya pertama kali bertemu mas Purwoko, mas Heri Abi Burachman dan mas Arif Surachman. Berkat beliau bertiga, saya mengenal pengelolaan perpustakaan. Dari mas Purwoko saya mendapat informasi tentang otomasi perpustakaan, WINISIS, Openbiblio dan PSenayan. Dan itu sejalan dengan gagasan saya, ingin mengoptimalkan sumber daya yang ada di SD Sriharjo untuk perpustakaan.

Sepulang dari diklat itu, banyak gagasan yang ada di kepala saya untuk memajukan perpustakaan SD Sriharjo. Tapi gagasan tinggal gagasan yang belum bisa terlaksana dikarenakan kesibukan yang dijalani. Sebab saya di Sekolah selain bertugas sebagai pengelola perpustakaan juga membimbing pelajaran TIK. Selain itu kesibukan yang banyak menyita adalah tugas membantu administrasi sekolah. Maklum saat itu belum ada karyawan khusus yang menangani administrasi. Jadi ide-ide perpustakaan sementara hanya terpendam dalam benak saya.

Pucuk di cinta, ulam pun tiba… begitu pepatah mengatakan. Kesempatan itu akhirnya datang juga. SD Sriharjo Imogiri ditunjuk oleh pengawas TK/SD kecamatan Imogiri (saat itu dibimbing oleh Ibu Hj. Dra. Ratna Susantiningsih, M.Pd.) untuk mewakili Imogiri dalam Lomba Kinerja Perpustakaan tingkat Kabupaten Bantul.

Saya diberi tugas untuk mempersiapkan perpustakaan untuk menghadapi lomba tersebut. Kepada Kepala Sekolah saya sampaikan bahwa saya butuh bantuan tenaga pengelola perpustakaan. Sekalian untuk menambah nilai (pendidikan saya bukan perpustakaan, butuh yang berpendidikan perpustakaan sebagai pustakawannya untuk mencapai nilai yang bagus), SD Sriharjo meminta tolong kepada mbak Nurul Sinto Ambawani, S.IP. untuk menjadi Pustakawannya di dalam struktur organisasi.

Bersama mbak Nurul saya mempersiapkan perpustakaan. Beliau yang mengklasifikasi sampai katalogisasi. Saya menggarap komputerisasi perpustakaannya. Dari berbagai open source otomasi yang ada, saat itu pilihan saya jatuh pada Psenayan3-Stable2. Kelihatannya keren. Tapi saya harus merubah banyak untuk diaplikasikan di sekolah dasar. Sebab sasaran utamanya adalah anak-anak. Dari segi tampilannya saya harus merubah sesuai karakter anak SD. Tapi kok bahasa Inggris?? Anak SD belum bisa menggunakannya Bingung juga saat itu. Terpaksa saya beranikan nguprek-uprek kode-kode Psenayan agar bisa berbahasa Indonesia. Modal saya hanya sedikit pengalaman bahasa html dan sedikit pengetahuan dari Joomla. Saya mempelajari kode-kode PHP melalui Psenayan itu. Alhamdulillaah…. Kesampaian juga keinginan saya untuk sistem otomasi di perpustakaan SD Sriharjo menggunakan PSenayan.

Menjelang penilaian perpustakaan SD tingkat Kabupaten Bantul pada bulan Oktober 2008, semua persiapan telah selesai. Administrasi dan kelengkapannya yang manual dah beres. Otomasi dah siap, walaupun belum sempurna. Belum ada barcode scannernya. Yang penting sudah masuk database dulu. Sirkulasi sedikit demi sedikit mulai berjalan. Tinggal menunggu kehadiran tim penilai saja.

Alhamdulillaah usaha itu tidak sia-sia. Pada tingkat kabupaten, kami bisa mewakili kabupaten Bantul untuk tingkat propinsi D.I. Yogyakarta. Apa yang saya perbuat belum apa-apa. Saya tidak mengharapkan prestasi. Dalam benak saya hanya menjalankan tugas sebaik-baiknya yang saya bisa. Kalau saya tidak bisa, saya akan berusaha mengetahui bagaimana cara untuk mengatasinya.

Setelah hari penilaian tersebut, saya berusaha untuk meningkatkan pengelolaan perpustakaan SD Sriharjo. Saya telah banyak belajar dari mbak Nurul Sinto A yang saat itu telah kembali ke tempat tugasnya di SD Pundung Imogiri. Sebuah pengalaman yang berharga bisa bekerja sama dengan beliau. Seorang pustakawan dari S1 Ilmu Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Pelan-pelan kegiatan perpustakaan SD Sriharjo terus berjalan. Naik turunnya grafik adalah hal yang lumrah. Namun secara garis besar, animo anak-anak untuk memanfaatkan perpustakaan meningkat. Itu yang saya sukai. Saya semakin asyik berpetualang di rimba buku…. bersama anak-anak siswa SD Sriharjo.

Pada tahun ajaran baru 2009 – 2010, terjadi perubahan dalam pembagian tugas personal di SD Sriharjo Imogiri. Pejabat Kepala Sekolah telah berganti pula. SD Sriharjo dipimpin oleh Bp. Drs. Sutaryana Sejak bulan Juli 2009, jatah saya hanya mengurusi perpustakaan saja. Tidak lagi mengajar komputer atau mengerjakan tugas administrasi sekolah. Pikiran saya bisa lebih fokus di perpustakaan. Apalagi, mulai saat itu, dalam jadwal pelajaran sehari-hari, ada jam-jam khusus dari semua kelas untuk masuk ke ruang perpustakaan. Masing-masing kelas mendapatkan 2 jam pelajaran wajib kunjung ke perpustakaan di setiap minggunya.

Di situ saya mulai berpikir, “apa sih, yang akan saya lakukan untuk mereka agar pola pikir anak-anak bisa berbeda dari pada sebelum masuk ke perpustakaan?” Sulit juga untuk menjawab pertanyaan itu. Hal tersebut dikarenakan masih banyak teman-teman guru yang seolah acuh tak acuh terhadap perpustakaan. Selain itu berbagai kendala lain yang tak bisa saya sebutkan di sini, menjadi hambatan yang kadang sulit saya hindari. Namun, saya terus melangkah. Sekali lagi niat saya adalah menjalankan tugas sebaik-baiknya. Saya tidak mencari keuntungan apapun atas tugas yang saya kerjakan. Saya hanya ingin belajar, bagaimana bisa bermanfaat bagi orang lain.

Atas inisiatif saya sendiri, saya mewajibkan anak-anak yang masuk perpustakaan untuk membawa buku catatan perpustakaan. Saya ingin agar mereka mencatat apa saja yang mereka baca di perpustakaan. Terserah, bebas sesuai kesenangan mereka. Satu tujuan saya, bahwa apa yang mereka baca sebelumnya, tidak akan lekas hilang dengan catatan yang mereka buat. Bagi saya, di situlah makna belajar mandiri. Mereka belajar memahami apa yang mereka baca. Kemudian mereka belajar untuk menuangkannya dalam bentuk catatan. Walaupun hanya sekedar beberapa kalimat saja. Apabila mereka terbiasa memahami apa yang mereka baca, maka tak akan sulit bagi mereka untuk memahami pelajaran mereka di kelas. Hanya itu maksud saya, mewajibkan mereka untuk mencatat di setiap jam kunjungan wajib mereka. Dan semoga langkah yang saya ambil ini bisa mereka rasakan manfaatnya, nanti…..

Sampai akhirnya pada bulan Desember 2009, Perpustakaan SD Sriharjo Imogiri mewakili Kabupaten Bantul dalam lomba Kinerja Perpustakaan SD tingkat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sungguh tidak saya duga sebelumnya, dengan segala kendala yang saya hadapi dan keterbatasan yang ada, kami diberi kehormatan untuk menjadi peringkat pertama di tingkat propinsi dan menjadi wakil Yogyakarta di ajang Lomba Kinerja Perpustakaan SD tingkat Nasional.

Ya… Alloh, mampukah saya? Begitu berat amanah ini. Pantaskah kehormatan ini kami sandang? Satu yang saya pikirkan. Bahwa perpustakaan bukan hanya sekedar koleksi, sarana dan prasarana serta SDM-nya. Ketiga faktor tersebut, kami masih kurang. Satu lagi yang lebih penting. Benarkah perpustakaan SD Sriharjo sudah bisa berpengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di sekolah kami? Sulit bagi saya untuk menjawabnya. Kami masih jauh dari semua itu…. Namun tugas tetaplah tugas yang harus saya laksanakan dengan sebaik-baiknya. Sekali lagi, saya tidak pernah berpikir untuk sebuah prestasi. Sebab prestasi bagi saya hanyalah sebuah perhiasan yang menyilaukan, yang yang akan membuat kita terpeleset jika terlalu silau kepadanya….. Saya hanya berpikir, bagaimana perpustakaan di sekolah kami bisa bermanfaat maksimal bagi kami di SD Sriharjo khususnya. Dan itu belum bisa saya/kami capai.

Waktu pun terus berjalan, begitu pula langkah kaki saya. Masih banyak kerikil tajam yang menggores telapak kaki ini. Kadang perih. Namun apa boleh buat, saya harus melaksanakannya.

Teriring ucapan terimakasih sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:

  1. Bp. Drs. Abani (Camat Kecamatan Imogiri)

  2. Bp. Drs. Sapto Priyono (mantan Ka UPT PPD Kec. Imogiri)

  3. Bp. Drs. Sumarjono (Ka UPT PPD Kec. imogiri)

  4. Ibu Hj. Dra. Ratna Susantiningsih, S.Pd.

  5. Bp. H. Drs. Sutapa, M.Pd.

  6. Bp. Drs. Sutaryana

  7. Ibu Sri Ning Lestari, S.Pd.

  8. Bp/Ibu Guru dan Karyawan SD Sriharjo

  9. Komunitas SLiMS Jogja

  10. Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.


Bahwa merekalah yang selalu mengiringi langkah saya dari awal hingga hari ini. Semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan nikmat, rahman dan rahiimNya serta barokah kepada mereka semua… Amiien.

Revisi : Juni 2011

Software Pengelolaan Perpustakaan Senayan Library Management System

sumber: http://irigomi.com/senayan-library-management-system.html

Irigomi.com_110002

Senayan Library Management System (selanjutnya disebut : SLiMS) merupakan sebuah sistem atau software manajemen perpustakaan. Awal kelahirannya merupakan sebuah tantangan untuk menggantikan software perpustakaan lain dari luar negeri yang telah habis masa sewanya di Perpustakaan Kementerian Pendidikan Nasional.

Tantangan tersebut dijawab oleh Hendro Wicaksono yang merupakan Lead Developer SliMS. Seiring berkembangnya kebutuhan perpustakaan maka pihak developer SliMS ini bekerja sama dengan beberapa orang, di antaranya Arie Nugraha, Arif Syamsudin, M. Rasyid Ridho, Sulfan Zayd, Purwoko dan Wardiyono. Kerja sama ini akhirnya membuahkan keputusan untuk melepaskan SLiMS menjadi sebuah software asli Indonesia yang bersifat Open Source. Dengan demikian pengguna SLiMS bebas untuk mendapatkan, mengkopi, memodifikasi dan mendistribusikan atau bahkan mengambil keuntungan dari software ini tanpa menghilangkan sumber utamanya.

Software Open Source Pengelolaan Perpustakaan Senayan Library Management System

Berikut merupakan daftar SLiMS yang telah dirilis dari tahun 2008 hingga saat ini :

Source Senayan :

  • Senayan 3 Stable1, 13 Maret 2008

  • Senayan 3 Stable2, 21 Maret 2008

  • Senayan 3 Stable3, 24 April 2008

  • Senayan 3 Stable4, 1 Juni 2008

  • Senayan 3 Stable5, 18 Agustus 2008

  • Senayan 3 Stable6, 21 September 2008

  • Senayan 3 Stable7, 13 Januari 2009

  • Senayan 3 Stable8, 14 Maret 2009

  • Senayan 3 Stable9, 7 April 2009

  • Senayan 3 Stable10 – Patch1, 22 Juli 2009

  • Senayan 3 Stable11, 17 Oktober 2009

  • Senayan 3 Stable12 Patch 3, 10 Desember 2009

  • Senayan 3 Stable13 Patch 2, 24 Maret 2010

  • Senayan 3 Stable14 (Seulanga), 5 Juni 2010, 24 Juni 2010 (patch1)


Portabel Senayan :

  • Portable Senayan 3.0 (based on senayan3 stable1), 13 Maret 2008

  • Portable Senayan 3.1 (based on senayan3 stable2), 21 Maret 2008

  • Portable Senayan 3.2 (based on senayan3 stable3), 24 Maret 2008

  • Portable Senayan 3.3 (based on senayan3 stable4), 1 Juni 2008

  • Portable Senayan 3.4 (based on senayan3 stable5), 18 Agustus 2008

  • Portable Senayan 3.5 (based on senayan3 stable6), 21 September 2008

  • Portable Senayan 3.6 (based on senayan3 stable7), 13 Januari 2009

  • Portable Senayan 3.7 (based on senayan3 stable8), 14 Maret 2009

  • Portable Senayan 3.8 (based on senayan3 stable9), 7 April 2009

  • Portable Senayan 3.9 (based on senayan3 stable10 – Patch1), 22 Juli 2009

  • Portable Senayan 3.10 (based on senayan3 stable11), 17 Oktober 2009

  • Portable Senayan 3.11 (based on senayan3 stable12), 24 November 2009

  • Portable Senayan 3.12 (based on senayan3 stable13 patch2), 24 Maret 2010

  • Portable Senayan 3.13 (based on senayan3 stable14/Seulanga), 24 Maret 2010


Keunggulan dari SLiMS ini antara lain bahwa latar belakang dari para developernya merupakan personal yang memang dari latar belakang Ilmu Perpustakaan, sehingga fitur-fitur yang ada di SLiMS merupakan fitur-fitur yang memang sangat sering digunakan dalam pengelolaan perpustakaan. Selain itu dukungan berbagai komunitas pengguna yang terbentuk sampai saat ini mampu untuk mendorong perkembangan lain demi meningkatkan kualitas dan layanan dalam rilis-rilis SLiMS ini.

Adapun fitur-fitur utama pada SLiMS adalah sebagai berikut :

  • Tampilan OPAC (Online Public Access Catalog) dengan berbagai pilihan bahasa, antara lain Indonesia, Inggris, Arab, Spanyol.

  • Katalog dengan source PHP, JavaScript dan XML sehingga memungkinkan untuk saling bertukar data antar pengguna SliMS.

  • UCS (Union Catalog Services) yaitu mampu untuk menjadi server atau client sebuah katalog besar yang terdiri dari berbagai perpustakaan pengguna SliMS. Sebagai Contoh yang telah ada adalah http://ucs.jogjalib.net.

  • Member area yang memungkinkan Administator mengklasifikasi pengguna sesuai dengan wewenang dan fasilitas yang hendak diberikan kepada member.

  • Layanan Z3950 yang mampu untuk mengambil data bibliografi dari perpustakaan Library of Congress.

  • Bibliografi dengan menggunakan standar AACR (Anglo-American Cataloging Rules) Seconds Edition Level 2 dan MODS (Metadata Object Description Schema).

  • Pencetakan label koleksi, barcode koleksi, kartu anggota, slip atau nota peminjaman/pengembalian koleksi serta laporan-laporan yang dibutuhkan dalam pengelolaan sebuah perpustakaan.

  • Absensi pengunjung dan sirkulasi menggunakan sistem manual atau barcode.

  • Inventarisasi (stick take/stock opname) perpustakaan yang terintegrasi.

  • Manajemen koleksi terbitan berkala.

  • Pelaporan-pelaporan yang detai.

  • Backup/Restore database yang mendukung keamanan database perpustakaan.


Jikalau fitur-fitur di atas masih terasa kurang, SLiMS bisa ditambah dengan beberapa plugins seperti buku tamu, peta (wikimapia.org), chatting atau plugins lain.

Demikian gambaran singkat dari sebuah software open source perpustakaan karya anak bangsa. Jika tertarik untuk mencoba mempergunakannya, silahkan kunjungi http://slims.web.id/

Ditulis oleh Muhtarom
Irigomi.com © Maret 2011

Sosok Minggu Ini: Developer SLiMS

Sumber http://duniaperpustakaan.com/2011/03/26/sosok-minggu-ini-developer-slims/

Penilaian admin dalam mengangkat sosok pada kesempatan ini bukanlah sebuah penilaian subyektif dari seorang admin semata. Penilaian ini berdasar atas banyaknya masukan dan PM (Private Message) dari pengunjung duniaperpustakaan.com dan beberapa menyampaikan melalui PM di facebook dan twitter dunia perpustakaan. Hampir dari semua yang mengusulkan sosok pada kesempatan kali ini dikarenakan betapa sosok berikut ini memang benar-benar sangat memberi perubahan yang luar biasa dalam bidang dunia perpustakaan khususnya dalam bidang pengembangan perpustakaan digital di Indonesia.
Hendro Wicaksono


Hendro Wicaksono, sebuah nama yang di kalangan pengembangan perpustakaan digital di Indonesia sudah sangat terkenal. SLiMS (Senayan Library Management System) merupakan produk karya terbaik dan sudah menyabet penghargaan ICT Award 2009 untuk kategori OSS (Open Source System).

Dalam tulisan ini dunia perpustakaan tidak akan membahas terkait SLiMS itu sendiri karena pada tulisan sebelumnya sejarah lengkap tentang keberadaan SLiMS sudah dibahas dalam tulisan sebelumnya disini atau disini.
Arie Nugraha


Sebagai seorang pustakawan, Hendro Wicaksono merasa prihatin atas kondisi perpustakaan di Indonesia khususnya dalam pengembangan perpustakaan digital. Keprihatinan tersebut juga karena beliau pernah mengalami betapa mahal untuk bisa memiliki sebuah software perpustakaan digital.
Arif Syamsudin


Berawal dari keprihatinan tersebut kemudian Hendro Wicaksono bersama dengan Arie Nugraha seorang programer yang tertarik untuk membantu Hendro Wicaksono membuat software perpustakaan digital. Bertahap demi bertahap akhirnya software tersebut hingga sekarang sudah banyak digunakan oleh perpustakaan di berbagai wilayah di Indonesia bahkan hingga ke Mancanegara.

Bersama Arie Nugraha, Hendro Wicaksono juga tidak sendiri karena selain keduanya ada juga orang-orang hebat lain yang terlibat dalam pengembangan SLiMS hingga seperti sekarang ini. Mereka antara lain Arif Syamsudin, Wardiyono, Purwoko, Sulfan Zayd, Rido merupakan orang-orang hebat yang turut serta dalam membuat dan memperbaiki secara terus menerus pengembangan SLIMS. Bahkan semua pengguna SLiMS dimanapun juga dianggap sebagai developer.
Wardi Yono


Dengan adanya 7 Developer SLiMS diatas, teramat sangat banyak pihak-pihak yang mendapatkan manfaat dari keberadaan SLiMS. Perpustakaan yang tadinya masih di kelola dengan cara manual sekarang bisa dikelola dengan cara mudah dan murah karena software GRATIS ini. Citra dunia perpustakaan juga semakin terangkat karena perpustakaan yang sebelumnya dianggap sebagai sebuah gudang yang di dalamnya jauh dari teknlogi sekarang secara bertahap semua berubah semakin maju. Dengan adanya SLiMS peluang lapangan kerja untuk para mahasiswa jurusan perpustakaan juga semakin luas dan beragam.
Rido


Bahkan tidak sedikit pihak yang teramat sangat terbantu dengan keberadaan SLiMS. Termasuk ada juga kisah seorang yang berawal dari belajar SLiMS kemudian mendapatkan banyak puluhan juta rupiah dengan menawarkan jasa pengembangan perpustakaan digital dengan SLiMS. Dan  dari uang yang di dapat kemudian orang tersebut bisa membiayai hidup orang tuanya yang sering sakit-sakitan dan juga sebagian uangnya disisihkan untuk membuat perpustakaan desa serta membeli laptop untuk mengajarkan komputer dan internet gratis di desanya. Sebuah manfaat yang teramat sangat membantu banyak pihak.
Sulfan Zayd


Saat ini pengguna SLiMS yang begitu banyak menginspirasi untuk membentuk komunitas. Di awali dari Komunitas SLiMS Jogjakarta kemudian disusul pembentukan SLiMS Jakarta, Komunitas SLiMS Jawa Barat, Komunitas SLiMS Surabaya, Komunitas SLiMS Jawa Tengah, Komunitas SLiMS Pati, dan yang terbaru akan dibentuk adalah Komunitas SLiMS Jawa Timur. Di daerah-daerah yang lain juga dimungkinkan dalam waktu dekat akan terus berkembang terus.

Minggu, 08 Januari 2012

Belajar SLiMS SLiMS di I:Boekoe bersama rekan-rekan dari TBM

Hari Minggu tanggal 8 januari 2012, rekan-rekan pegiat komunitas SliMS Jogjakarta berkesempatan mengampu pelatihan SLiMS bagi pegiat TBM, yang dilaksanakan di Perpustakaan Iboekoe, Jl. Patehan Alun-Alun Selatan Jogjakarta. Kegiatan ini merupakan gawe dari Indonesia Buku Jogjakarta bersama Perpustakaan Kota Jogjakarta.

Peserta yang hadir sangat beragam, terdiri dari berbagai usia dan latar belakang pendidikan. Namun semua disatukan dalam satu minat, "TBM aka Taman bacaan Masyarakat", sebuah kerjasosial membuat orang dapat memperoleh akses bacaan.

Pegiat SLiMS Jogja yang berkesempatan mengampu adalah Purwoko dan Tarto. Kegiatan dilaksanakan mulai pukul 13.00 sampai dengan 17.00. Kegiatan berjalan santai dan kadang diselingi canda-tawa. Apalagi dengan adanya kopi, teh dan makanan ringan yang menemani.

Materi yang diberikan adalah dengan standar minimal, mengingat waktu yang terbatas. Mulai dari install Psenayan.3.14 (Matoa), seting system, biblio, membership dan circulation serta ditambah tanya jawab terkait SLiMS.
Setelah selesai, peserta diminta bergabung dalam group FB SLiMS agar dapat saling membantu dan bertanya jika ada kesulitan.
Ayo, komunitas SLiMS lainnya lanjutkan perjuangan






Kamis, 05 Januari 2012

Kartu Katalog: Sebuah catatan

sumber: http://slims.web.id/web/?q=node/59

Catatan ini bermula dari curhatan beberapa pustakawan pengguna SLiMS di jejaring sosial facebook lewat grup Senayan Library Automation, yang terbentuk oleh kebijakan penilai perihal katalog cetak. Berikut beberapa cuplikan curhatan tersebut.

1. Pengalaman ku ketika pake SLiMS buat sehari2 ok tapi kalau buat lomba harus kerja lagi dengan membuat kartu katalog, jadi kurang efesien dilihat dari waktu dan tenaga / harus didampingi oleh software lain untuk cetak katalog misalnya dengan Athenaeum 8.5/ Simpus. Sehingga jujur aku ngga' pake SLiMS tp SLiMS ku gunakan untuk teman2 sekolah yang minta bantuan dari instalasi sampai aplikasi
2. kartu cetak katalog karena di perpustakaan terutama pas akredatasi atao lomba2 perpustakaan point lemari katalog disertakan secara otomatis ya harus di isi selama ini kita klo pas akreditasi dan lomba2 terpaksa membuatnya secara manual

Membaca beberapa curhatan tersebut, pengembang Rasyid Ridho merasa tergerak untuk memberikan penyadartahuan perihal hak pengelola perpustakaan dalam mengelola perpustakaannya. menurut Pengembang Rasyid Ridho, Kejadian nyata ini adalah salah satu bentuk "krimininalisasi" penyelenggara lomba terhadap Pustakawan atau Pengelola Perpustakaan khususnya di sekolah yang di dalam Undang-Undang Perpustakaan dilindungi dan diberikan hak untuk mengembangkan koleksi, layanan, dan sarana perpustakaan dengan memeperhatikan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Berikut adalah pasal-pasal dalam Undang-undang Perpustakaan yang memberikan hak kepada Pengelola Perpustakaan untuk dapat menerapkan atau mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi di Perpustakaannya masing-masing

Pasal 12 (ayat 1)
Koleksi perpustakaan diseleksi, diolah, disimpan, dilayankan, dan dikembangkan sesuai dengan kepentingan Pemustaka dengan memperhatikan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

Pasal 14 (ayat 3)
Setiap perpustakaan mengembangkan layanan perpustakaan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.

Pasal 19 (ayat 2)
Pengembangan Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan karakteristik, fungsi dan tujuan, serta dilakukan sesuai dengan kebutuhan pemustaka dan masyarakat dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Pasal 23 (ayat 5)
Perpustakaan sekolah/madrasah mengembangkan layanan Perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Pasal 38 (ayat 1 dan 2)

1. Setiap penyelenggara Perpustakaan menyediakan sarana dan prasarana sesuai dengan standar nasional Perpustakaan.
2. Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimanfaatkan dan dikembangkan sesuai dengan kemajuan teknologi informasi dan komuniasi.

Kepada penyelenggara lomba, buatlah SOP penilaian lomba yang mengakomodir perpustakaan-perpustakaan yang telah menerapkan teknologi informasi dan komunikasi sesuai dengan UU Perpustakaan.

================

Tanggapan ketua ATPUSI mengenai kartu katalog dan katalog online dalam lomba perpustakaan sekolah

Assalamu'alaikum wr. wb.

... Izinkan saya menanggapi permasalahan ini:
... 1. Instrumen penilaian lomba dan akreditasi yang dilakukan oleh Perpusnas, perpusda, diknas, dinas pendidikan umumnya mengacu pada standar pengelolaan perpustakaan yang dibuat di Badan Standar Nasional atau perpusnas. Karena sebuah standar, maka biasanya yang dibuat itu standar minimal (minimum), sebab BSN atau Perpusnas itu memperhatikan seluruh perpustakaan mulai yang sederhana sekali, cukup baik, sampai yang maju, mulai yang ada di papua atau daerah terpencil lainnya sampai di perkotaan. Inilah pangkal masalahnya. Saran saya, sebaiknya penyelenggara lomba atau akreditasi mencari cara atau solusi yang lebih baik lagi untuk memperbaiki instrumen penilaiannya.

2. ATPUSI beberapa waktu lalu diundang perpusnas turut serta menyusun standar perpustakaan yang baru, yang sampai pada saat ini sudah masuk dalam tahap finalisasi (belum disahkan dan belum disebarluaskan). Dalam forum pertemuan itu kita masih banyak berdiskusi dan menggali pemikiran ttg cara atau solusi terbaik ttg standar tersebut. Permasalahan2 yg dikemukakan di sini juga salah satu bagian yg juga hangat didiskusikan. Jadi, singkatnya, memang instrumen penilaiannya itu harus diperbaiki.

Terima kasih.

Salam,

Muhamad Ihsanudin, M.Hum (Ketua Umum PP ATPUSI)

Rabu, 04 Januari 2012

Ngoprek Kartu ala Pak Hartoyo

Untuk mendapatkan tampilan kartu seperti ini:


berikut tips yang disampaikan oleh pak Hartoyo (pegiat komunitas SLiMS Jawa Tengah https://www.facebook.com/#!/groups/196024410428515/ ):
1. Buka file admin>membership>member_card_generator.php
2. Edit dengan ketentuan:
baris yang diedit (pada senayan 14, senayan 15 menyesuaian) 145 - 150



$html_str .= 'body { padding: 5; margin: 1cm; font-size: '.$card_font_size.'pt; font-family: '.$card_fonts.'; background: #fff; }'."\n";
$html_str .= '.labelStyle { width: '.$card_box_width.'cm; height: '.$card_box_height.'cm; text-align: center; margin: '.$card_items_margin.'cm; border: '.$card_border_size.'px solid #f01302; background:#bcf48b url(http://t2.gstatic.com/images?q=tbn%3AANd9GcT7jUyf5V5LswSyEHbaGrlgsklj6xwvRaU9daPrw08Agqz3K8-oH_FXfrM)no-repeat; background-align: bottom; background-size: 13%; padding: 2px; overflow: hidden;}'."\n";
$html_str .= '.labelHeaderStyle { background-color: #1638e4; font-weight: bold; padding: 10px; margin-left:40px; margin-bottom: 7px; }'."\n";
$html_str .= '#photo { border: 3px solid #03ef6f; float: right; width: '.$card_photo_width.'cm; height: '.$card_photo_height.'cm; overflow: hidden; }'."\n";
$html_str .= '#photo img { width: 100%; }'."\n";
$html_str .= '#bio { float: left; padding-left: 3px; text-align: left; overflow: hidden; width: '.($card_box_width-$card_photo_width-0.3).'cm; }'."\n";


Pak hartoyo juga berhasil memodifikasi kartu dengan latar belakang gambar, sebagai berikut:


Untuk yang kedua ini, silakan modif sendiri yak, untuk belajar.