Selasa, 25 Desember 2012

SLiMS Commeet2012.... meetup yang luar biasa

File Meetup dapat diunduh di http://slims.web.id/download/filecommeet2012/

Sabtu dan Minggu, 1-2 Desember 2012 menjadi kenangan luar biasa bagi para pegiat SLiMS Indonesia. Acara meetup yang dihelat di Ruang Seminar Magister Administrasi Publik UGM yang dihadiri oleh lebih dari 170 pegiat SLiMS berlangsung dengan lancar.

Peserta yang hadir, berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari Aceh, Padang, Lampung, Jakarta, Jawa Barat, Semarang, Pekalongan, Kudus, Pacitan, Jogja, Madiun, Malang, Madura, Surabaya, Bali, Kalimantan, Makassar serta berasal pula dari berbagai jenis perpustakaan. Perpustakaan sekolah, perguruan tinggi, lsm, lembaga negara, perpustakaan daerah, mahasiswa ilmu perpustakaan, dosen ilmu perpustakaan dan lain sebagainya. Selama masa pendaftaran peserta, panitia sempat menolak karena kapasitas ruang yang terbatas. Ruang seminar hanya sanggup menampung 120 orang dalam kondisi normal ini akhirnya ditambahi kursi agar dapat menampung peserta, dengan ditambah pula kursi diluar ruangan disertai layar lebar.

Seminar dibuka dengan sambutan dari ketua Panitia, Sdr. Heri Abiburachman Hakim. Beliau menyatakan bahwa ini adalah kegiatan Komunitas SLiMS Indonesia yang dikoordinir berbagai elemen komunitas dari berbagai daerah yang bekerjasama dengan Perpustakaan MAP UGM. Hal yang mengejutkan adalah, sebagaimana disampaikan Heri Abi, bahwa kegiatan ini adalah bentuk kontribusi komunitas yang selama ini menggunakan SLiMS kepada developer sehingga keuntungan atau "sisa dana" dari kegiatan ini akan didedikasikan kepada Developer SLiMS.

Seminar, sebagai rangkaian acara pertama diisi oleh Hendro Wicaksono (Lead Dev SLiMS), Arie Nugraha (Core Programmer SLiMS), Farli ELnumeri (Ketua ISIPII) dan dimoderatori oleh Muhammad Azwar, M.Hum (Komunitas SLiMS Makassar).

Dalam paparannya, Arie Nugraha menyampaikan berbagai hal terkait perkembangan teknologi dan imbasnya terhadap perpustakaan. Selain itu beliau juga menyinggung perkembangan isu-isu dalam dunia kepustakawananan. Mulai dari cloud computing, RFID, mobile library, dan juga RDA sebagai tata aturan yang ditawarkan untuk pengelolaan data koleksi perpustakaan.

Sesi kedua, Farli Elnumeri meringkas makalah yang diberikan kepada peserta dengan satu slide yang sangat provokatif. "Berani tidak komunitas SLiMS Indonesia mendorong Perpustakaan Nasional untuk konsentrasi pada tugas utamanya, kerjasama Katalog Induk Nasional?".

Farli melihat selama ini Komunitas SLiMS telah tumbuh dengan kekuatan komunitas yang mampu membentuk jejaring perpustakaan secara nasional. Hal ini yang kemudian menjadi nilai lebih komunitas.

Sesi tanya jawab dibagi 2 termin. Antusias peserta dalam bertanya sangat tinggi, apalagi dengan adanya doorprize yang diberikan oleh perpustakaan kota Jogjakarta. Pertanyaan teknis ataupun konseptual muncul dari peserta. Pada sesi inilah, panitia dan semua peserta mengetahui bahwa peserta berasal dari berbagai daerah dengan berbagai dinamikanya.

Sebelum diakhiri, Bung Sonny and the backbone yang menamakan dirinya "Rockalovast" didaulat memetik gitar dan menyanyikan lagu "SLiMS for US" yang diklaim sebagai lagu kebangsaannya SLiMS.

Ada hal unik lagi dalam seminar ini. Jika biasanya cinderamata kepada pembicara dan moderator diberikan oleh panitia atau pejabat yang hadir, namun tidak demikian dalam seminar ini. Panitia justru menunjuk peserta dari berbagai daerah di Indonesia untuk menyerahkan cinderamata kepada pembicara dan moderator. Disinilah ruh komunitas muncul, peserta antusias ingin menyerahkan cinderamata tersebut.

---------------------------------

Selesai seminar, acara disambung dengan acara Meetup Komunitas. Acara dibuka dengan presentasi dari berbagai komunitas. Mulai dari komunitas SLiMS Kudus, Summatra barat, Presentasi Metro Template oleh bung Waris Widodo (Pekalongan). Pada sesi ini, peserta dibuat terkesima dengan aktivitas pegiat SLiMS Kudus dan Sumbar yang terkenal aktif. Kedua komunitas ini tidak hanya berkutat pada sisi teknologisnya SLiMS namun juga kerja-kerja sosial dalam pengembangan Perpustakaan. Mereka mendampingi perpustakaan sekolah sampai perguruan tinggi dalam implementasi SLiMS.

Sementara bung Waris Widodo bercerita tentang proses kreatif pembuatan Metro Style Template dan juga mendemokannya. Apa yang dilakukannya merupakan cambuk, bahwa jika kita serius kita akan bisa.

Acara berikutnya adalah klasikal dengan beberapa kelompok. Beginner, advanced/bengkel dan coding. Waktu yang terbatas membuat sesi ini tidak bisa optimal dilakukan. Namun demikian konsep-konsep dasar dapat diperoleh oleh peserta.

---------------------------------

Meetup disambung hari minggu pagi, 2 Desember 2012. Dimulai dengan pemanasan oleh Bung Muhtarom tentang penggunaan SLiMS. Berikutnya acara dipegang oleh Bung Wardiyono dan Bung Arie Nugraha yang diisi dengan melanjutkan presentasi komunitas.

Komunitas SLiMS Malang yang diwakili oleh Bung Prima Bagus Prasetyo mendemokan modifikasi SLiMS sebagai sistem inventaris barang dan sistem penjualan tiket. Presentasi kedua disampaikan oleh Andika dari SLiMS Yarsi. Andika mendemokan plugin virtual keyboard bahasa Arab.

Video lain, silakan lihat di:
http://www.youtube.com/channel/UCXn0EBB9EQjhpiDwoOa4i_g?feature=plcp
Dengan tetap dipimpin oleh Bung Wardiyono dan Arie Nugraha, acara berikutnya adalah FGD. FGD difokuskan pada "apa yang diinginkan atau mau diapakan SLiMS ke depan". FGD dibagi menjadi 3 kelompok: perguruan tinggi di moderatori oleh bung Arie Nugraha dan M. Azwar, perpustakaan sekolah oleh Bung Wardiyono dan Eddy Subratha, perpustakaan umum dan lembaga negara oleh bung Hendro Wicaksono dan Bung Heri Abuburachman Hakim.

Selanjutnya hasil FGD dipresentasikan kepada semua peserta. Berbagai ide yang muncul dari para peserta menjadi hal berharga dalam pengembangan SLiMS ke depan.

"SLiMS adalah gerakan sosial", "SLiMS itu bottom-up", "SLiMS itu komunitas", "SLiMS is librarian social network" mungkin itulah yang menjadi beberapa kesimpulan dari acara Meetup 2 hari di Jogjakarta.

Selasa, 11 Desember 2012

Komunitas SliMS Indonesia: bagaimana bentuk idealnya?

Sumber: di sini
Menyambung tulisan saya sebelumnya (ini), terkait komunitas SliMS yang ada di Indonesia dan juga terkait dengan kegiatan Komunitas SliMS beberapa waktu yang lalu saya akan mencoba memberikan sumbangan fikiran terkait bagaimana sebaiknya bentuk komunitas SliMS itu?

Hampir, bahkan semua Komunitas SliMS terbentuk diawali oleh hobby terkait SliMS. Hobby mengoprek, memodifikasi, penasaran bagaimana menggunakan dan seterusnya mengantarkan berbagai daerah mendirikan komunitas sebagai sarana belajar bersama. Sejarah komunitas ini, diawali oleh komunitas SliMS Yogyakarta yang berdiri sekitar tahun 2010-an awal.

Jika melihat komunitas lain, komunitas SliMS dapat disamakan atau paling tidak hampir sama dengan komunitas-komunitas TI di berbagai bidang. Komunitas Ubuntu (ubuntu-id), KSL (kelompok studi linux), komunitas blender dll. Komunitas-komunitas ini mempunyai anggota yang beragam. Komunitas SliMS, meski unsur utamanya pustakawan namun banyak juga dari guru, dosen, mahasiswa dan juga orang IT. Demikian juga komunitas Ubuntu serta komunitas lainnya.

Namun demikian, ada pula perbedaan pada beberapa komunitas tersebut. Komunitas SliMS, menggunakan SliMS terutama untuk manajemen perpustakaan, dan dalam pengelolaan perpustakaan tidak hanya sekedar SliMS atau teknologi saja. Namun, perpustakaan juga digerakaan dengan berbagai ilmu lainnya. Psikologi, pemasaran, komunikasi, sosiologi, dan lain sebagainya.

Kegiatan utama komunitas SliMS selama ini adalah bagaimana cara menggunakan dan memodifikasi SliMS. Berbagai komunitas aktif melakukan pertemuan bulanan atau berkala lainnya dalam rangka belajar bersama, atau yang disebut dengan “sinau bareng”.

Beberapa kritik muncul dipermukaan.
“Apakah pepustakaan cukup digerakkan dengan teknologi saja?”
“Jangan sampai para pustakawan atau calon pustakawan hanya terfokus pada teknologi, namun melupakan sisi-sisi lain kepustakawanan!!”

Bagi saya, ini memang beralasan terutama bagi orang diluar komunitas yang melihat gerak komunitas hanya (dalam pandangan mereka) pada ranah teknologi saja.

Namun apakah benar demikian? Menurut saya tidak sepenuhnya pernyataan atau kekhawatiran ini benar.

Setidaknya telah ada beberapa komunitas yang memulai menggabungkan sisi-sisi keilmuan selain teknologi informasi perpustakaan dalam kegiatan komunitas SliMS.

-----

Bagaimana seharusnya bentuk ideal komunitas SliMS?
Sebagai sebuah wadah yang tidak memiliki garis struktur yang ketat dari tingkat bawah sampai atas, justru membuat komunitas SliMS terpacu untuk berinovasi. Bagaimana bentuk inovasi yang dapat mendekatkan komunitas pada bentuk idealnya?

1. Kegiatan
Komunitas SliMS semestinya mempunyai kegiatan-kegiatan berkala sebagai wahana bertemunya para pegiat komunitas. Kegiatan ini dapat dilakukan bulanan, 2 bulanan atau kapanpun ketika ada waktu bertemu. Pertemuan sebaiknya tidak hanya disatu tempat saja, namun bergiliran dari perpustakaan satu ke perpustakaan lainnya yang berbeda jenisnya. Misalnya: pertemuan pertama di perpustakaan sekolah, kedua di perpustakaan perguruan tinggi dan seterusnya. Hal ini akan menambah “kekayaan” pengalaman komunitas dalam berkegiatan.
Kegiatan dalam pertemuan, jangan hanya terkait dengan SliMS saja. Namun sebaiknya komunitas SliMS juga memfasilitasi anggota komunitas dalam mempelajari berbagai hal terkait ilmu perpustakaan.
Misalnya: pengolahan koleksi, komunikasi dengan pemustaka, advokasi (bersama organisasi profesi), diskusi layanan perpustakaan, diskusi isu mutakhir ilmu perpustakaan dan informasi, shelfing yang baik, tata ruang perpustakaan, pengembangan koleksi dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan jumlah partisipan kegiata sinau bareng atau berkegiatan?
TIDAK usah terpaku pada jumlah, berapapun jumlah yang datang tetap dapat dijalankan. Bahkan meski hanya 2 orang saja..
2. Kerjasama
Jangan sampai komunitas SliMS merasa cukup dengan komunitasnya. Komunitas harus tetap dan terus bekerjasama dengan komunitas/organisasi lain. Misalnya Perpustakaan Daerah, ATPUSI, APISI, IPI, Forum Pustakawan di daerah, Komunitas Opensource, Komunitas Ubuntu dan berbagai organisasi lainnya.
Dengan demikian, gerakan akan menjadi lebih terasa efeknya serta jika muncul permasalahan dapat dipecahkan secara bersama-sama.
Kerjasama ini, seyogyanya diikuti dengan pembagian area/wilayah kerja. Misalnya Komunitas SliMS bekerjasama dengan ATPUSI, maka Komunitas dapat mengambil peran terkait implementasi teknologi dan ATPUSI dapat mengambil peran dalam aspek non-teknologi dan advokasi.
3. Produk dan jasa
Kegiatan komunitas SliMS, dalam belajar menggunakan SliMS dan kegiatan lain terkait kepustakawanan semestinya menghasilkan produk yang dapat dinikmati bersama. Ada berbagai bentuk produk yang mungkin diciptakan oleh komunitas.
Misalnya: produk pendampingan perpustakaan yang menghasilkan bentuk perpustakaan (misal perpustakaan sekolah) yang lebih baik dari sisi teknologi, layanan, tata ruang dan lain sebagainya. Hal ini adalah yang paling mudah dilakukan oleh komunitas, dan akhirnya manfaat dari komunitas akan dapat dirasakan oleh anggota.
Produk lain misalnya: modifikasi SliMS, katalog induk, website komunitas, pengabdian masyarakat terkait perpustakaan desa dan lain sebagainya. Hasil modifikasi, penambahan plugin SLiMS semestinya juga dibagikan lagi ke komunitas agar komunitas lain dapat menikmati karya antar komunitas.
Selain produk, komunitas selayaknya juga menawarkan jasa kepada pihak lain yang membutuhkan. Misalnya jasa implementasi SliMS, dari instalasi, modifikasi, migrasi, pelatihan, pengolahan koleksi dan lain sebagainya.
Hasil dari jualan jasa ini dapat digunakan untuk modal menggerakkan komunitas.
4. Keanggotaan dan keuntungan menjadi anggota
Keanggotaan komunitas, selama ini masih bersifat cair dan tanpa tanda anggota. Konsekuensinya, ikatan menjadi berdasar emosional semata. Hal ini akan lebih baik lagi jika digabung dengan model keanggotaan tercatat sekaligus penjelasan keuntungan menjadi anggota resmi komunitas SliMS.
Misalnya: keanggotaan dibedakan menjadi anggota personal dan anggota atas nama perpustakaan. Anggota mendapatkan kartu anggota, dan berhak mendapatkan berbagai keuntungan dalam berkomunitas. Anggota wajib membayar iuran ketika pertemuan berkala.
Keuntungan bergabung menjadi komunitas misalnya: mendapat pendampingan implementasi SliMS dalam bentuk konsultasi, diskusi dan hal lain sesuai kemampuan para penggerak komunitas, mengikuti belajar bersama, bergabung dalam katalog induk dan lain sebagainya. Keuntungan ini ditentukan bersama oleh komunitas.
5. Hubungan emosional
Hubungan emosional, dalam hal ini adalah hubungan antar anggota komunitas dan dengan komunitas SliMS di tempat lain serta kepada developer. Hal ini dimaksudkan sebagai sarana untuk terus menciptakan bentuk komunitas yang ideal dengan berbagai kegiatannya.
Hubungan ini dapat dibentuk dengan aktif mengikuti diskusi di forum diskusi SliMS, menjawab pertanyaan yang muncul, saling berbagi ketika berkunjung ke daerah lain dan lain sebagainya.

Beberapa komunitas, saya kira telah memulai hal ini. Komunitas SliMS kudus dengan kegiatan kreatifnya dan kerjasamanya dengan berbagai elemen komunitas di Kudus (KPLI, ATPUSI dll), bahkan pernah mengadakan seminar atau pelatihan dengan menggandeng ATPUSI Kudus. Hal ini saya kira harus ditiru oleh berbagai komunitas SliMS di Indonesia. Selain SliMS Kudus, adapula SliMS pacitan dengan kreatifitas rekan mahasiswa UT, SLiMS malang yang digerakkan oleh pegiat IT dan Dosen dan kreatifitasnya yang luar biasa, trenggalek yang inovatif, sumatra barat yang militan, aceh yang pernuh perjuangan dan lain sebagainya.

Semangat kebersamaan, saya yakin ada pada para pustakawan atau tenaga perpustakaan di Indonesia. Hanya saja bagaimana mewujudkan atau memulainya, dengan siapa harus memulainya menjadi persoalan tersendiri.

Kita patut berbangga dengan rekan-rekan di daerah yang begitu gesit dalam bergerak. Realitas perpustakaan yang ada di daerah, pastinya mempunyai lahan lebih luas untuk digarap oleh komunitas SliMS Indonesia...

SLiMS adalah perekat, selebihnya kegiatan komunitas SLiMS harus menyeluruh.....
Komunitas SLiMS tidak hanya menggarap cara menggunakan SLiMS, namun juga dalam pengolahan koleksi, promosi perpustakaan, pendidikan pemakai, literasi informasi, isu mutakhir informasi dan lain sebagainya....

*tulisan yang seadanya, semoga ada yang mau menyempurnakannya, agar menjadi pedoman para pegiat SLiMS*

Rabu, 21 November 2012

Deskripsi Acara SLiMS National Community Meetup

Postingan terkait http://blog.jogjalib.net/2012/11/slims-national-community-meetup/
Mukaddimah
Acara ini bertajuk “SliMS Community Meetup”, yang diisi dengan seminar nasional dan temu komunitas dengan berbagai acara.
Inisiator acara ini adalah komunitas SliMS dengan menghadirkan developer SliMS sebagai wujud terimakasih dari komunitas dan individu pegiat SliMS, organisasi yang mendapatkan keuntungan dari SliMS (menggunakan, menyebarkan) kepada para pengembang utama SliMS. Jika selama ini komunitas mendapatkan kemudahan karena SliMS, menggunakan SliMS untuk mengelola perpustakaannya atau menggunakan SliMS sebagai sarana pengembangan diri bahkan mendapatkan keuntungan dengan SLiMS, maka dengan acara ini komunitas ingin berterimakasih kepada developer dengan memberikan wahana berkumpulnya developer dengan komunitas agar dapat mempererat dan ikut memberikan kontribusi pengembangan SliMS.
Acara ini adalah wahana untuk meneguhkan konsep kerjasama, berbagi/sedekah serta gotong royong antar berbagai elemen perpustakaan dalam rangka pengembangan dunia perpustakaan untuk mendukung proses pendidikan agar lebih baik lagi.
Berbagai hal yang dihasilkan dari acara ini akan dikembalikan lagi kepada komunitas via developer SliMS dalam bentuk pengembangan SliMS lebih lanjut.


Tujuan dari acara ini adalah:
1. peserta mendapat gambaran perkembangan terkini baik dari sisi teknis teknologi ataupun kebijakan teknologi hubungannya dengan kepustakawanan
2. peserta mendapatkan gambaran teoritis terkait beberapa point penting kompetensi untuk dapat menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dalam rangka pengelolaan perpustakaan
3. peserta mendapatkan gambaran pengembangan SliMS ke depan sesuai perkembangan teknologi informasi dan tetap berpegang pada kaidah ilmu perpustakaan dan informasi
4. peserta mendapatkan gambaran dan keahlian teknis terkait cara menggunakan, mengembangkan SliMS dan komunitas SliMS.


Sesi 1: Perkembangan teknologi terkini dan imbasnya terhadap perpustakaan (cloud computing, M-library, pertukaran data, RDA, open access dll.
oleh Arie Nugraha, MTI. (Programmer Utama SLiMS)

Sejak awal mulanya, perpustakaan hadir dengan sentuhan teknologi. Kertas, yang dijadikan bahan membuat buku dan memuat berbagai informasi merupakan produk dari teknologi dan menjadi koleksi utama perpustakaan.
Seiring berjalannya waktu, berbagai media untuk menyimpan informasi mulai beragam. Cakram, kaset, film, slide dan lain sebagainya. Ketika media penyimpan informasi berkembang dan menawarkan hal baru, maka perpustakaan selalu menyesuaikan diri dengan ikut menyimpan koleksi informasi dalam berbagai media simpan tersebut.
Saat inipun informasi dikemas dalam berbagai media dalam berbagai tempat, seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi. Selain disimpan dalam media fisik (hardisk, flashdisk, dvd) informasi juga tersebar pada berbagai media online yang tidak terlihat secara fisik media simpannya. Blog, web, jejaring sosial, media cloud computing merupakan beberapa contohnya.
Perkembangan teknologi juga menyadarkan manusia untuk berbagi informasi secara terbuka, maka lahirlah open access. Open access, merupakan salah satu bentuk upaya manusia agar ilmu pengetahuan atau informasi dapat lebih banyak digunakan oleh orang lain secara mudah. Perkembangan lain terkait ilmu perpustakaan adalah M-Library, isu RDA, pertukaran data yang semakin mutlak dilakukan dan lain sebagainya.
Pada sesi ini, pembicara akan menyampaikan berbagai isu perkembangan teknologi informasi terkini dan imbasnya terhadap perpustakaan. Perkembangan teknologi apa saja yang dapat diadopsi untuk perpustakaan, dan bagaimana strategi dalam mewujudkannya.


Sesi 2: Tuntutan kompetensi pustakawan di era pesatnya teknologi informasi
Oleh: Farli Elnumeri, S.S. (Ketua Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia)
Perkembangan teknologi yang semakin pesat, sebagaimana dipaparkan pada sesi pertama lengkap dengan imbasnya pada layanan perpustakaan, mensyaratkan perubahan pada diri pustakawan sebagai pengelola perpustakaan.
Perubahan dalam hal ini terkait style layanan pustakawan terhadap pemustaka, kompetensi yang harus dimiliki pustakawan agar tetap dapat menguasai berbagai sumber informasi yang berkembang searah perkembangan teknologi.
Pada sesi ini, pembicara akan memaparkan kompetensi apa yang harus dimiliki pustakawan terkait menjamurnya jejaring sosial, cloud computing, mulai tumbuhnya M-Library, isu RDA, tren open access serta berbagai perkembangan teknologi saat ini. Strategi apa saja yang harus dilakukan pustakawan agar dapat menyelaraskan layanan perpustakaannya sesuai dengan perkembangan teknologi informasi.


Sesi 3: Konsep SLiMS ke depan, perkembangan SLiMS terbaru dan interoperabilitas SLiMS
oleh: Hendro Wicaksono, S.S. (Lead Developer SLiMS)
Perkembangan teknologi informasi menuntut kompetensi pustakawan juga berkembang. M-Library, cloud computing, hubungan dengan sistem lain, jejaring sosial, RDA, open access, untuk menyebut beberapa perkembangan teknologi informasi akan mempengaruhi pula pada aplikasi yang digunakan untuk membantu pustakawan mengelola perpustakaan.
Pilihan aplikasi yang tepat yang sesuai dengan kaidah ilmu perpustakaan menjadi hal yang sangat mutlak dilakukan.
Pada sesi ini, paparan pembicara akan berkaitan dengan posisi SliMS sebagai sebuah aplikasi sistem manajemen perpustakaan, usaha menyesuaikan diri dengan berbagai isu perkembangan teknologi informasi dan tetap berpegang teguh pada kaidah ilmu perpustakaan dan informasi.
Konsep SliMS ke depan mutlak diketahui oleh para pemegang saham, dalam hal ini para pengguna SliMS, dengan harapan mereka akan lebih mengetahui dan memahami SliMS tidak sebatas sebagai alat saja namun juga memahami SliMS dengan menggunakan ilmu perpustakaan dan informasi sebagai alat/pisau analisanya.



MEETUP:
Meetup, merupakan ajang bertemunya para pegiat SliMS dan pemerhati SliMS di berbagai tempat.
Pada acara meetup ini akan diisi dengan:
1. Presentasi komunitas SliMS (atau individu pegiat SliMS) di berbagai tempat terkait kegiatan dan produk yang dihasilkan. Diharapkan hasil atau produk dari berbagai komunitas ini akan dapat digunakan (adopsi) dan menjadikan inspirasi bagi komunitas atau perpustakaan lain.
2. Diskusi pengembangan komunitas: diisi dengan diskusi mendalam terkait strategi untuk dapat mengoptimalkan komunitas SliMS dan mencari bentuk ideal komunitas SliMS dalam pengembangan kepustakawanan di Indonesia. Diharapkan akan ada titik temu terkait strategi melebarkan komunitas, mengembangan ilmu perpustakaan, meningkatkan kompetensi pustakawan, menyebarkan SliMS, menginformasikan ide dasar SliMS dan komunitas SliMS serta berjejaring dengan organisasi lain.
3. Coding bersama: hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan teknis pegiat SliMS dalam pengembangan SliMS namun tetap dalam koridor ilmu perpustakaan dan informasi. Selain itu dengan acara ini diharapkan muncul bibit-bibit baru pengembang SliMS.
4. Pelatihan dasar, mahir dan bengkel SliMS: untuk memfasilitasi para pegiat SliMS yang masih pemula, ingin menjadi mahir atau mempunyai masalah dengan SliMS untuk meningkatkan kemampuan penggunaan SliMS mendapatkan solusi atas permasalahnnya.
5. Presentasi produk ketika coding bersama dan belajar bersama. Diharapkan akan muncul ide-ide segar pengembangan SliMS serta cetak biru pengembangan SliMS dari komunitas.
6. Konsolidasi dan penutupan

Rabu, 07 November 2012

SLiMS National Community Meetup

Mari Gabung di acara ini.....
Belajar sambil menikmati indahnya Jogja....


SLiMS National Community Meetup

Ingin tahu perkembangan teknologi informasi dan imbasnya pada perpustakaan/pustakawan?
Anda ingin tahu SLiMS lebih jauh?
Ingin tahu fitur SliMS terbaru dan yang sedang digodog?
SLiMSdroid, M-Library...?
Ingin tahu siapa Developers SLiMS?
Ingin belajar langsung dari yang membuat SLiMS?

Ingin berkontribusi pada pengembangan SLiMS?
Ingin tahu proyeksi SLiMS ke depan?
Ingin bertemu komunitas SLiMS dan pustakawan se Indonesia?

Ingin tahu sego kucing? angkringan? kopi Joss? :)
Acara ini jawabannya...

Seminar Nasional, Sabtu 1 Desember 2012 jam 8.00-12.00 siang di Ruang Seminar MAP UGM Yogyakarta:
1. Sesi 1 Arie Nugraha (Perkembangan teknologi terkini dan imbasnya terhadap perpustakaan (cloud computing, M-library, pertukaran data, RDA, open access dll)

2. Sesi 2 Farli Elnumeri (Ketua Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi), tuntutan kompetensi pustakawan di era pesatnya teknologi informasi

3. Sesi 3 Hendro Wicaksono (konsep SLiMS ke depan, perkembangan SLiMS terbaru dan interoperabilitas SLiMS)

Community Meetup:
Sabtu 1 Desember 2012 jam 13.00 - 17.00 siang, 12.00 di Ruang Seminar MAP UGM Yogyakarta:
Presentasi komunitas SliMS Indonesia, coding bareng, diskusi, sinau bareng, hacking bareng...

dan Minggu 08.00 sd 12.00 di Ruang Seminar MAP UGM Yogyakarta:
Presentasi hasil coding, sinau dan meetup...



daftarkan diri anda di http://slims.web.id/register/ (info dan cara pendaftaran ada di sini)

Peta Lokasi:
http://wikimapia.org/#lat=-7.7761836&lon=110.373023&z=18&l=0&m=b&search=MAP%20UGM

Kamis, 11 Oktober 2012

SLiMS @ GenNext International Conference Brunei Darussalam

Presentasi dapat dilihat di http://prezi.com/bunlt2wzbh8j/slims-brunei-fix1/

Selasa pagi, tanggal 11 Oktober 2012 di Hall Universiti Brunei Darussalam, dua orang pegiat SLiMS Jogja naik podium pada sebuah konferensi internasional bertajuk "Emerging Technology: new direction for libraries" http://gennextbrunei.wordpress.com/. Dua orang ini adalah Heri Abiburachman Hakim dan Purwoko. Judul makalah yang mereka paparkan adalah "SLiMS Community: building the network through an open source software".
Kedua pegiat ini mendapat kesempatan presentasi di Brunei Darussalam dalam kapasitasnya sebagai pustakawan UGM (Purwoko), ISI Yogyakarta (Heri Abiburachman Hakim), dimana keduanya merupakan anggota FPPTI DIY. Kesempatan yang datang tiba-tiba itu bermula dari tawaran Kepala Perpustakaan UGM yang juga Penasehat FPPTI DIY, Drs. Ida Fajar Priyanto. Daftar lengkap delegasi sekaligus makalah adalah sebagai berikut:

  1. Mobile Application for JLA ( Umi Proboyekti & Budi Susanto, Duta Wacana Christian University, Yogyakarta, Indonesia)

  2. Knowledge Sharing in Practice : a Case Study in the Yogyakarta Library ( Fransisca Rahayuningsih & Anastasia Tri Susiati, Sanata Dharma University Library &Atma Jaya Yogyakarta University Library, Indonesia)

  3. SLiMS Community: Build the Networks Through Open Source Softwar (Purwoko (Gadjah Mada University Library) and Heri Abi Burachman Hakim (Indonesian Institute of Arts Library, Yogyakarta)


Dalam presentasinya, Heri mengawali dengan pokok masalah yang mendasari penulisan makalah. Masalah tersebut adalah: kompetensi teknologi informasi, dan implementasi TI yang kebanyakan harus mengeluarkan biaya untuk pembelian software.


Foto from:http://www.borneobulletin.com.bn/tue/oct9h14.htm

Kemudian Heri memaparkan tentang SLiMS, Opensource, SLiMS developer, SLiMS user. Presentasi berikutnya disambung oleh Purwoko yang menyampaikan JLN, produk komunitas SLiMS Jogja, Produk komunitas SLiMS secara umum, persoalan dan pemecahan pada komunitas dan kesimpulan. Slide ditutup dengan "they said about SLiMS" yang menampilkan testimoni dari pegiat SLiMS Spanyol, Malaysia dan dari NGO Internasional.

The power of community movement, merupakan salah satu kunci dari pergerakan SLiMS dan komunitas SLiMS sehingga menghasilkan berbagai kesuksesan. Menekan biaya implementasi TI di perpustakaan, meningkatkan kompetensi TI para pustakawan dan membuat perpustakaan/pustakawan/content perpustakaan menjadi berjejaring.

Video by: F. Rahayuningsih (USD)

"Nice presentation", begitu kata Prof. Edmund dari Australia. Prof. Edmund juga sempat menyebut SLiMS pada presentasinya, sebagai salah satu software open source yang dapat membantu pengelolaan perpustakaan. Demikian juga Joe Murphy, yang juga sempat mengatakan "your contents is very good" ketika delegasi Indonesia ini berpamitan pulang, Rabu pagi.

Selepas presentasi, beberapa peserta mengajak diskusi Heri dan Purwoko. Beberapa di antaranya: Jacky dari Singapura, Prof. Mohd Syarif Mohd Saad dari ITM Mara Malaysia, serta seorang peserta dari Brunei. Salah satu pembicara bahkan bertanya dalam forum tentang siapa inisiator SLiMS ini. Dengan lugas pertanyaan itu dijawab: "Hendro Wicaksono and Arie Nugraha, lengkap dengan sekilas sejarah lahirnya SLiMS.






Berita terkait: http://fppti-diy.blogspot.com/2012/10/fppti-diy-di-conference-on-gennext.html

Sinau bareng SLiMS+OJS @ JSC BPAD

Kamis, 27 September 2012

Launching Logo JLN

JogjaLib.Net seiring waktu telah memasuki tahun ke 2 dan akan terus berlanjut. Untuk branding, kiranya dipandang perlu untuk membuat logo JLN. Logo JLN berbeda dengan logo Komunitas SLiMS, karena JLN merupakan produk dari komunitas SLiMS Jogja. Logo berikut merupakan hasil disain dari Pak Muhtarom (http://irigomi.com), dan diseleksi dari berbagai jenis/style yang ada. Logo JLN merupakan representasi dari JLN sebagai Katalog Induk Paguyuban Perpustakaan Jogjakarta.



Logo ini punya arti yang mendalam. J dan L merupakan kependekan dari Jogja Lib ditulis menghadap ke kiri dan kanan. Ini mengindikasikan JLN memandang ke semua jenis perpustakaan, dan mengajak semua perpustakaan untuk bergabung di dalamnya dengan semangat komunitas dan berbagi. Warna hijau melambangkan keberuntungan dan kesejukan. Harapannya JLN dapat menguntungkan, menyejukkan dan memajukan berbagai pihak tanpa ada yang merasa dikurangkan/dikurangi. Semua berjalan sesuai kemampuannya masing-masing.

Huruf N di atas J dan L mengindikasikan Network (jaringan) yang menaungi JogjaLibrary ini. Jejaring, komunitas, semangat korsa dan semacamnyalah yang membuat JLN hidup dan berkembang. Warna biru mengindikasikan ketenangan dan bisa diandalkan. Harapannya JLN dapat berkembang dengan tenang dan tertata tanpa tergesa-gesa namun jelas arahnya. Bisa diandalkan berarti JLN dapat menjadi salah satu faktor yang dapat diandalkan dalam pelayanan dan perkembangan dunia kepustakawanan di Jogja dan Indonesia...

Sementara dibagian bawah tertulis JogjaLib.Net, merupakan tulisan lengkap alamat website dari JLN. Dengan ini diharap orang yang membaca logo akan tahu dimana harus mencari tahu lebih lanjut tentang JLN. Logo S -nya SLiMS yang ada pada huruf O mengindikasikan bahwa JLN dibangun dengan dasar semangat berbagi Komunitas SLiMS. JLN tak bisa lepas dari SLiMS.

Rabu, 26 September 2012

Sinau bareng SLiMS dan OJS (Open Journal System)

Pengen tahu SLiMS? atau anda kesulitan mengelola jurnal di perpustakaan? anda bisa mendayagunakan SLiMS dan juga OJS.

Ayo ikutan... Sinau bareng SLiMS dan OJS, sabtu 29 September jam 13.00 sd selesai di Jogja Study Center. Jl. FM Noto Kotabaru Jogjakarta. Kalau bingung, cari saja MacDonald Jl. Jendral Sudirman, nah lokasinya sebelah selatannya kira-kira 200 Meter. Atau bisa juga pake patokan masjid Syuhada, serta Balai Bahasa Jogja.

Jangan lupa daftar (sebagai data panitia) kehadiran anda di http://jogjalib.net/daftar/ (Gratis)

Kontak acara: Budhi Santoso (085743090888)

Senin, 10 September 2012

Kabar Kopdar Open Source Se-Jogja 10 Sept 2012

Sumber: http://tuanpembual.wordpress.com/2012/09/11/kabar-kopdar-open-source-sejogja

Alhamdulillah,
Rame yang datang,


Tamu-tamu yang datang berasal dari KSL KSL antar Kampus, diantaranya.

  • KSL UAD

  • KSL AKPRIND

  • KSL UPN

  • KSL UTY

  • FOSSIL

  • OSCA

  • SAOS

  • KSL UIN

  • KSL ELRAHMA

  • BlankOn Jogja


Dan ada dua komunitas baru yang kini bergabung.

SLiMS Jogja dan KSL UMY

Masing komunitas memperkenalkan diri, kemudian bercerita tentang komunitasnya.
Esensi dari acara kopdar ini, untuk memperkenalkan komunitas-komunitas yang ada, saling mendukung, dan mampu berjalan beriringan. :D

Ada dua kendala yang terangkum oleh saya,

Pertama, KSL UMY
Mereka baru dibentuk, kemudian butuh dukungan dari komunitas lain, dan terkendala jadwal pertemuan rutin akibat jadwal kosong yang tidak serentak. Solusi sementara, Mallioboro selanjutnya akan mengambil lokasi di UMY (masih penawaran)

Kedua, SLiMS Jogja
Komunitas sudah lama terbentuk, butuh penjelasan lanjut tentang dunia opensource khususnya lisensi dan turunannya.

Selanjutnya sesi poto2,
pertemuan selesai jam 7 Malam, dan pulang.
Semoga bertemu lagi di acara selanjutnya.



Regard
Tuan Pembual

Selasa, 28 Agustus 2012

Diskusi “Kiprah Pustakawan Yogyakarta dalam Kompetisi Kepustakawanan”


Adalah sebuah kebanggaan, ketika banyak pustakawan yang menorehkan prestasinya di dunia kepustakawanan Indonesia. Kali ini ada Arif Surachman, yang merupakan pustakawan di FEB UGM, sekaligus pegiat SLiMS Jogja, untuk berbagi pengalaman terkait prestasi tersebut.....


Sumber: FB Pustakawan UGM
Forum Pustakawan Universitas Gadjah Mada mengundang rekan-rekan pustakawan, staf perpustakaan, pemerhati perpustakaan, dan mahasiswa untuk mengikuti diskusi dengan tema “Kiprah Pustakawan Yogyakarta dalam Kompetisi Kepustakawanan” yang akan diselenggarakan pada:
Hari,Tanggal : Selasa, 4 September 2012
Waktu : 09.30 – 11.30 WIB

Tempat : Ruang Seminar Perpustakaan Universitas Gadjah Mada L1 Lt.5 Yogyakarta (Utara Grha Sabha Pramana)
Pembicara :
1. Arif Surachman, SIP. (Pustakawan Berprestasi Terbaik I Nasional 2012)
2. Irkhamiyati, SIP (Pustakawan Berprestasi Terbaik I DIY 2012)
Moderator: Rita Yulianti, SIP (Pustakawan Terbaik UGM 2012)

Keterangan:
Anggota Forum Pustakawan UGM : Rp 5.000, 00
Umum : Rp 10.000, 00

Konfirmasi kehadiran:
Widia Dewi sms: 085652424666
Nur Cahyati Wahyuni sms; 087838964278

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi bagi kedua narasumber atas prestasi yang telah diraih. Ada pengalaman yang akan sangat bermanfaat untuk dibagi kepada pustakawan yang lain. Pengalaman ini, tentunya akan dapat menginspirasi rekan pustakawan lain, sehingga terpacu untuk terus mengembangkan diri, agar mampu memberikan yang terbaik, bagi institusi dan profesi pustakawan.

Kami tunggu partisipasi rekan-rekan, terima kasih atas perhatiannya.

Salam

Kamis, 23 Agustus 2012

Berbagai cerita yang menarik tentang SLiMS (menyenangkan, menggemaskan, bikin sebel, bikin marah, ketemu jodoh, dapat pekerjaan dll)

*kumpulan testimoni pegiat SLiMS*

ada banyak hal tentang SLIMS, pokoknya saya dapat mengerti tentang perpustakaan akan tetapi ilmu itu juga bisa didevelopt dalam berbagai bidang...thx selalu...GO GO SLIMS....

Menyenangkan belajar dengan slims tapi yang bikin sebel ketika aplikasinya tidak tahan dengan serangan virus.

Yang jelas SLIMS telah membantu banyak perpustakaan mendapatkan sistem informasi perpustakaan yang murah dan mudah digunakan.

yang paling menarik sekaligus menantang aadalah ketika migrasi dari Foxpro ke SLIMS. waktu itu, anak buah saya yang kerjakan masih ada. pas dia resign, dan saya harus membimbing anak buah baru, itu sangat menantang krn saya harus jadi referensi pertama sebelum merekomendasikan anak buah untuk mencari pertolongan ke komunitas SLimmer.

Sangat menyenangkan khususnya dalam belajar IT. Karena SLiMS, sy jadi belajar banyak ttg TI, seperti belajar Linux Ubuntu, belajar programming, jaringan, dsb. ada beberapa kawan yg kagum, kok belajar perpustakaan, bisa IT juga. Kesan mereka jadi kagum, ternyata ilmu perpustakaan keren juga. Sampai-sampai ada beberapa kawan dan anaknya teman, ada yg masuk jurusan Ilmu Perpustakaan gara2 saya, he he.

Belajar banyak dari komunitas SLIMS, belajar berbagi pengetahuan, belajar meluangkan waktu utk ngoprek, meluangkan waktu utk membantu pustakawan, dsb.

Semuanya positif, ga ada yg negatif.

yang saya tau slim kui apik rek manteb ,dari awal bingung ra mudeng terus ra iso emang sih kadang slim tu bikin mumet tapi akhirnya saya tahu bahwa semua itu adalah ide dari para master slim untuk mencerdaskan anak bangsa dengan membuat suatu aplikasi yang bisa di utak atik nganti gogrok rambute ws ta ora rugi pokoke

Pengalamannya terasa senang setelah bisa membuka program senayan, konversi data sampai bisa menjalankan semua modul di senayan. Selain itu pengalaman menggunakan terasa mudah sekali, sehingga bagi teman-teman operator biarpun tidak ada dasar tentang komputer, bahkan menyalakan aja masih bertanya. saat diajarin bagaimana menggunakan aplikasi senayan ini mereka cepat untuk bisa meggunakan, walaupun metode mereka metode hafalan. artinya aplikasi senayan ini mudah untuk dipahami yang berarti program senayan merupakan program perpustakaan yang benar-benar user friendly. Trim's... Maju terus

Untuk penggunaan sofware slims kita dapat kemudahan dalam pelayanan perpustakaan dan bisa mempelajari tentang program yang ada didlam slims tersebut. kita juga bisa kumpul ma tmn2 yg sejurusan kira dan bisa saling sering.

Awalnya kerja diperpustakaan binggung mau ngapain disana (baca buku aja ) tapi teryata setelah terjun waww sangat seru mengelola buku apalagi dengan slims yang sudah lumayan kompleks. semakin mempelajari slims sedikit2 semakin paham dengan slims semakin banyak saya bisa membantu.

Terus berkembang SLIMS

SLIMS DI DADA KU :)

jujur.com

Saat ini saya masih tahap mempelajari SLiMS, bagaimana untuk menggunakan dan mengimplementasikan. sejauh ini tidak mengalami kendala yang berarti, karena saya bukan dari berlatar belakang IT jadi sedikit bingung untuk menambah atau mengurangi fitur2 di SLiMS. Tapi dengan adanya Komunitas dan Grup SLiMS, sangat membantu saya dalam mempelajari SLiMS.

bila berhasil menginstall dan diberikan transport, tetapi kadang juga hanya ucapan terima kasih dari sekolah yang berhasil diberikan intalasi slims

Waha ha ha ahy ah ha ha ha aa lucu neh pertanyaan nya

1) dulu (awal 2009) pertama saya tahu SLIMS pas main ke sebuah perpsustakaan perguruan tinggi di Semarang. Kebetulan ada teman saya yang bekerja sebagia pustakawan di perpustakaan tersebut .

Trus ku minta software OPAC nya ,

dia bilang tidak boleh karena

sofware tersebut tertutup hanya khusus buat anggota asosiasi :(

dan teman saya menyarankan pakai Senayan atau IDLN

trus nanya juga sama sama seorang pustakawati senior asal semarang (lewat SMS) beliau menyarankan Senayan

trus nanya juga sama seorang pustakawan senior IPI (by email) juga menyarankan Senayan

langsung deh browsing nemukan senayan.diknas.web.id

2) di lain tahun (2011) ada mahasiswa UT ,

ada yang nanya OPAC sama seorang pustakawan senior IPI (by SMS),

beliau mengenalkan mahasiswa tadi dg saya (by SMS) untuk bertanya mengenai OPAC.

dan Mahasiswa dan teman teman nya tersebut sekarang kerap ketemu saya untuk main main dg Senayan SLiMS

itu cerita ku apa cerita mu, kaya Iklan Mie aja wahahya ha ha ha ha ha :D

Dengan menguasai SLIMS saya mendapatkan penghasilan yang Alhamdulillah di atas UMP/UMK di daerah saya, saya merasakan bertambahnya wawasan dan pengetahuan saya, menambah teman, bahkan saya pernah mendapatkan tawaran pekerjaan dengan salary 2x lipat lebih banyak dari fee saya sekarang ini agar saya bersedia pindah dan mengelola satu perpustakaan yang diproyeksikan sebagai perpustakaan maya tetapi saya hanya menginstal dan memodifikasi SLIMS untuk mereka dan Alhamdulillah tetap dapat imbalan yang cukup lumayan. Karena saya mendapatkan dan mempelajari SLIMS secara gratis sehingga saya tidak pernah mematokkan imbalan karena saya malu dengan mereka yang telah membuat SLIMS gratis untuk semua tetapi kemudian saya malah ambil untung dengan ketidak tahuan rekan-rekan pustakawan/pekerja informasi lainnya, dan sesuai keinginan saya bahwa untuk membangun perpustakaan yang telah diautomasi itu tidaklah mahal.

Pnajang ceritanya... tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata.. hehe

Ok

satu semester kuliah ilmu perpustakaan belum nemu gregetnya. terus akhirnya waktu ngobrol2 dengan kakak angkatan dikenalkan 2 program, WinISIS dan Senayan (portable). setelah mencoba-coba hasilnya tertarik dengan senayan dan masih sampai sekarang (semester 5).

masih ingat pertama install SLiMS di perpustakaan SD. Bagi saya itu pengalaman yang luar biasa, karena untuk pertama kalianya saya dan tiga teman saya diberi kepercayaan untuk mengubah gudang buku menjadi perpustakaan (gedung baru).

Uang memang tidak seberapa, tapi ini adalah pertama kali saya merasa 'diorangkan' karena perpustakaan.

menarik. dengan slims ini saya mendapat proyek untuk mengerjakan perpustakaan di salah satu NGO di jakarta. di jakarta baru pertama kali dan tiap hari harus berjuang melawan kemacetan mulai dari pasar minggu sampai tugu pancoran. tiap hari emosi terus karena udara yang sangat panas, mecet pula. dan dengan SLIMS dapat memberikan jalan kemudahan mencari pkerjaan terkait perpustakaan. terima kasih.

searching data referensi pustaka

bikin pusing tp dapat menambah ilmu bagi saya pribadi

-

Saya pertama kali bersentuhan dengan SLIMS versi 8. Meskipun pada sebelumnya saya sudah mendengar mengenai SLIMS. Ketika itu saya diminta input data ke SLIMS. Dan lucunya, ketika itu yang saya tahu SLIMS tampilan OPAC-nya masih standar biru. Kemudian ketika SLIMS yang saya gunakan itu ada tampilan yang lain, saya pikir hasil kustomisasi. Eh, ternyata itu versi barunya dengan tampilan OPAC yang variasi lain.

...

biasa aja tuh.

saat ini fitur dasar yg ada sudah memenuhi kebutuhan. itu menyenangkan sekaligus menggemaskan :))

bisa menambah penghasilan

menyenangkan n tambah pengalaman serta ilmu

dapet uang

d saat awal mula saya belajar senayan dahulunya saya belum begitu paham dg webserver, seting config.php d senayan jadi saya tanyain ni k teman yg sudah bisa, dy g jawab.besok nya saya liat d dinding nya dy bilang gini bagi pustaka yg butuh d pasangin slims silahkan hubungi dy

dengan SLiMS, yg jelas selain mendapatkan pengetahuan baru tentang aplikasi perpustakaan, juga mendapat banyak teman baru, terutama jika mengikuti kegiatan yg berkaitan dgn senayan spt workshop, belajar bareng, milis dll.

sebagai satu2nya pustakawan di tempat kerja yang menggunakan senayan, pernah ada pengelola perpustakaan dari instansi lain yg minta diadakan pelatihan ttg senayan. karena di kantor ada unit khusus untuk mengurusi soal pelatihan, maka biaya dan segala macamnya mereka yang mengurus. akhirnya dicapailah kesepakatan antara unit penyedia pelatihan dengan instansi yg akan mengirimkan utusannya dalam bentuk pelatihan selama satu minggu dengan biaya 5 jt rupiah.

Selama satu minggu full itu saya mentransfer semua yg pernah saya dapat dan saya tahu ttg senayan.

Sampai akhirnya pelatihan selesai dan peserta kembali ke instansinya, saya tidak mendapat apa-apa:(, karena biaya tadi dibayarkan langsung ke unit yang menangai bidang pelatihan.

Sebelum menggunakan SLiMS saya sudah lupa dengan program PHP tetapi setelah menggunakan SLiMS saya senang karena bisa kembali belajar PHP meski harus mengulang dari awal setidaknya hal itu dapat meningkatkan kapasitas saya dalam melakukan database design

terima kasih sebelumnya kepada SDC yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mempelajari, mempelajari, menggunakan SLiMS. Banyak hal yang di dapat selama ini, mulai dari pengalaman yang tidak mengenakkan hingga yang membuat ketawa..

singkatnya (karena masih jam kerja). dari SLiMS ini, saya bisa menjadi lebih semangat lagi untuk mempelajari sistem perpustakaan yang efisien dan teruji.

semoga sukses.

Saya bekerja di SMAN 1 Pandaan Pasuruan, saya bekerja dg mas udin. dia yg lebih menguasai SLiMS, sy hanya membantu dia secara teknis. dia juga yg berinisiatif untuk melakukan pelatihan untuk membangun komunitas SLiMS di pasuruan

hm.. sy pernah membuat sedemikian rupa XAMP Lite dg memisah antara mesin webservernya dg htdocs di folder terpisah yg didalamnya terdapat SLiMS, kemudian paket web tersebut sy distribusikan ke SMK PGRI.

sy hnya menunjunjukan dan saya bilang bahwa softwar ini lebih mudah ketimbang yang dia gunakan saat ini (sptnya berbasis access) saya coppass di komputernya (kalau gak salah versi 3.10) sy tunjukkan cara login, dan mencoba memberikan contoh input sebuah judul buku dan membuat sebuah USER. selebihnya tidak sy ajarkan karena memang saya tidak menguasai sama sekali tentang SLiMS

Kini operator dari SMK PGRI Pandaan tersebut sudah sangat faham seluk beluk SLiMS :) ini menunjukkan begitu mudahnya SLiMS di operasikan oleh seseorang yang tidak mengenal sama sekali tentang komputer.

terakhir kali yg membuat saya kagum terhadap SLiMS dibulan ini, sekolah tersebut mengikuti standartdisasi ISO, dari pertanyaan dan permintaan2 bukti transaksi perpustakaan oleh penguji, hanya sebuah kesalahan mikro yg di dapati oleh penguji ISO yaitu petugas pustakawan tidak mencatat insiden spt kehilangan buku.

sedangkan pertanyaan lain di lahab habis Oleh SLiMS versi 9.10 (blom sy update hehe )

oiya operator saat di tanya tentang aplikasi apa yg dia gunakan dia jawab G' TAU wkwkwk.., dia tidak tau bahwa yg dia gunakan adalah senayan atau SLiMS tp dia tau kalau aplikasinya adalah aplikasi OL tapi gak tau istilah OPAC :)

sewaktu memberikan pelatihan mengenai SLiMS, ada aturan standar yang harus dipenuhi dalam hal penulisan klasifikasi. tapi yg terjadi standar tersebut tidak dipenuhi sehingga banyak sekali penulisan klasifikasi yang ganda

dapat teman-teman baru, tambah pengalaman tentang perpustakaan khusus automasi.

xx

Mendapatkan banyak proyek pengembangan perpustakaan berbasis SLiMS

1. Dengan SLiMS harkat dan martabat perpus naik beratus ratus kali lipat :D

Sewaktu awal saya masuk perpus, unit ini terkenal sebagai unit yang idle, paling santai (ga punya kerjaan) dan dinilai tidak memberikan kontribusi bagi organisasi. Hal ini diperparah saat kantor berpindah lokasi. Perpus yang sedianya penuh dengan mahasiswa (dulu ada ditengah perguruan tinggi), kini lebih banyak kosong tanpa pengunjung. Sebagai perpustakaan khusus (kantor), tentunya actual user kami pegawai dilingkungan kantor, tapi sebagaimana masyarakat pada umumnya, lembaga induk berasumsi kalo perpustakaan yang tidak penuh sesak oleh pengunjung, berarti ga ada kerjaan :/ .Saat kantor mulai berbenah (Des 09) untuk Reformasi Birokrasi dimana semua elemen harus berbau 'e', baik itu e-office, e-archive, dll termasuk e-library, perpus 'dituntut' untuk segera mewujudkan itu dalam waktu sesingkat singkatnya (Maret 2010 akan diresmikan proyek RB) dengan dana yang ala kadarnya. Untungnya saat itu kami mulai mengenal Slims (v.11 kayanya). Jadilah kami membangun SLiMS dari nol tanpa budget 1 rupiah pun dan tanpa bantuan IT expert manapun (sampai saat ini kami belum sempat ikut pelatihan SLiMS). Heyy, akhirnya jadi juga dan berhasil OL. Dari semua webiste unit di lingkungan satker kami, cuma perpus yang dibangun MANDIRI (dengan bantuan developer n rekan2 milis), sementara website unit lain di lelangkan ke pihak ketiga dengan budget puluhan juta rupiah. Setelah SLiMS berhasil online, maka layanan pun kami perluas, kami mulai menerima permintaan artikel via email (document delivery service) khusus koleksi ejournal n ebook. Sampai saat ini klien kami sudah mencakup wilayah Jogja, Padang bahkan Timor Leste. Tanpa buang uang untuk biaya pulsa atau datang langsung ke perpus, mereka bisa menggunakan layanan perpus kami. Lembaga terkaget kaget dong liat perkembangan perpus ini, dan semakin 'respect' dengan perpustakaan. Buat saya respect itu sangat berharga dan tak ternilai.

Satu satunya penyesalan, kenapa ga kenal SLiMS dari dulu. Sebelum jadi PNS, saya sempat kerja di instansi swasta selama 5 tahun, jadi udah pernah ngerasain berbagai software perpus dari yang harganya 25rb sampe puluhan juta. SLiMS TIDAK sempurna, masih harus terus kita kembangkan, tapi cuma SLiMS yang pas di hati.

2. Melalui SLiMS pustakawan belajar 100 hal baru. Setelah bisa menginstal SLiMS, justru pelajaran baru dimulai. pustakawan dituntut untuk bisa mengembangkannya. Menurut saya, nilai plus senayan adalah bisa dipelajari dengan cara relatif mudah (psenayan) sekalipun buat orang yang buta bahasa pemrograman sekalipun. Pustakawan musti tau SLiMS (cara mengoperasikan, maintain, pengembangan dll) sekalipun saat instalasi/pengembangan dibantu pihak ketiga, kita ga boleh tergantung, karena karakteristik LiMS beda dengan yg lainnya.Sebagai orang yang pernah bekerja di instansi negeri dan swasta, saya tau persis kalo lembaga2 di Indonesia tidak terbiasa menyediakan biaya maintanance. Kalau setiap ada penambahan menu/perubahan layout musti minta tolong pihak ketiga, nantinya akan tetap sama, stagnan ditengah jalan karena tidak adanya dana.SLiMS membantu pustakawan menjadi MANDIRI

3. SLiMS dan Reformasi Birokrasi

Saat ini kantor kami sedang dalam tahap reformasi birokrasi, suatu hari ada tim penilai internal yang datang untuk melihat kesiapan satker. Kebetulan core bussiness kantor adalah unit Litbang dan Diklat yang menjadi fokus sehingga selalu diutamakan dalam segala hal. Saat ekspose perpustakaan (karena dibawah litbang) atasan saya (kabid litbang) berseloroh "..... yah untuk perpustakaan baru ini yang bisa kami lakukan, saat ini kami hanya menggunakan software free source Senayan karena belum ada dukungan dana dari instansi .....", terus saat feedback dari tim penilai mereka bilang "... loh Senayan itu sudah terkenal loh, jangan salah fiturnya lengkap dan bisa diandalkan..." hahaha, ternyata SLiMS udah tenar, padahal saat itu baru satker kami yang menggunakan SLiMS (ada sekitar 8 satker lainnya + beberapa kedeputian), padahal tim penilainya bukan orang perpus juga, tapi dia ngerti kalo SLiMS itu bagus :D. Saat ini ada tambahan 1 satker lagi yang menggunakan senayan, mudah2an kedepannya bisa nambah lagi.

Satu lagi cerita (ga nyambung sih, tapi biarin deh). Sebenernya kantor kami (paguyuban kementrian PAN yaitu BKN, Kemenpan, LAN dan ANRI) sudah diajak untuk RB bersamaan dengan Departemen Keuangan dengan akumulasi 100% remunerasi beberapa tahun yang lalu. Tapi saat itu Mentri Keuangan menolak bila ANRI ikut serta, karena menganggap ANRI tidak berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi negara (salah satu pilar RB)... miris yah. Sebagai saudara sebapak seibu dengan temen2 di ANRI sedih banget pas denger cerita ini. Mungkin kalo teman2 developer slims ada waktu, bisa gandeng mereka untuk bikinin 'senayan' arsip. Sebenernya udah ada aplikasi e-archive ini dari Kemeninfo (kalo ga salah) tapi ya gitu, sama dengan software2 perpus sebelum senayan, kurang klik karna dibuatnya bukan sama arsiparis :D, dan akhirnya mubazir (kaya di kantor saya, jadinya tempelan doang tapi ga dimanfaatkan)

Cerita yang Menggemaskan dan Bikin Sebel...

sampai hari ini masih bekerja keras memahami cara upgrade n mengubah path, bila berkenan, mohon dibuat manual SLiMS yang lebih rinci, less technical terms dan dilengkapi screnshoot :D

waktu instal psenayan pernah error, patah semangat dan gak pernah coba2 lagi karena saya pikir SLIMS hanya untuk yg paham programming dkk. Tapi saya coba browse lagi eh ternyata ada sourcecode (saya gak tahu ini apa) yg ternyata lebih mudah digunakan (menurut saya).

sebelum ada SLimS di perpustakaan spp negeri kupang pengelolaan nya masih menggunakan manual baik klasifikasi, pelabelan, serta sirkulasi. Setelah pada pertengahan bulan juli tahun 2011 ada yang memperkenalnya software open source yg di dpt secara free dan mengaplikasikan softaware tsb pd perpustakaan SPP N Kupang. Alhasil, tanggapan para pimpinan serta para pegawai/staff sangat senang dengan komentar " LUAR BIASA ". Software SLiMs ini layak di gunakan di SPP N KUPANG. Maka dari itu untuk meningkatkan kemampuan para pengelola nya ( SDM) terutama di bagian pengelola perpustakaan pimpinan di SPP N kupang BERENCANA ingin mengirimkan ( DIKLAT/ MAGANG) ke perpustakaan yang menggunakan SLIMS terutama perpustakaan yang ada di pulau Jawa ( DIY). Mudah-mudahan akan segera terlaksana demi meningkatkan pengetahuan para pengelola perpustakaan spp n kupang.

Menggunakan SLIMS untuk keperluan kantor, tapi tetap saja user menanyakan dimana suatu buku disimpan. Padahal sudah ada katalog online nya yang memuat data buku :D

Dalam pengelolaan perpustakaan lebih meringankan karena sirkulasi dapat secara cepat dilakukan dan pengguna merasa senang dengan hal itu. kami pun sedang mengarah ke perpustakaan digital berkat bantuan SLiMS dalam menyediakan fitur untuk koleksi digital.

Dulu waktu kuliah saya termasuk mahasiswa yang kurang pandai, tetapi setelah sedikit menguasai SLIMS, saya dianggap lebih pandai dari temen-temen lainnya...(hehehehehe narsis abis...)itu cuma sok-sokan aje, sebenarnya saya cuma pustakawan yang biasa saja, bahkan saya masih harus banyak belajar(sungguh) karena saya masih menganggap diri saya amatir tentang SLIMS...

slims membuat saya penasaran untuk dapat menguasai dan pengoprasian slims, karena saya tahu setelah saya selesai kuliah nanti slims akan menjadi kebutuhan sehari-hari, saya dapat dengan serius mempelajari pengoprasian slims berbeda dengan opensource yg lain.

karena awalnya belajar otodidak, maka masih sering terjadi trouble

hmm..banyak senengnya wktu install SLiMS karena dengan menggunakan SLiMS saya bisa tambah ilmu terutama tentang program berbasis web n ttg database.

upah/uang jasa terkait SLiMS?

hmmm..ada yang memberi upah dari yang kecil karena teman sendiri sampai yang besar karena melakukan installasi s/d pelatihan di sebuah instansi, ada yang ngajak makan ke tempat yg istimewa, ada juga yang cuma ucapan terima kasih wktu memberikan penjelasan terkait SLiMS, tapi semua itu menyenangkan..kita bisa berbagi tentang apa yang kita ketahui. pokokE maknyuuus.. :D

kalo sesuatu yang bikin sebel, ada kenalan yang mengkomersilkan SLiMS dan kalo ada trouble selalu telefon untuk menanyakan bagaimana solusinya, padahal trouble yang dihadapi ada solusinya di manual SLiMS yang sudah disusun oleh Developer.

Saya seakan tak percaya terhadap apa yang saya alami setelah saya menginstall SLiMS pertama kali di pertengahan 2008. Belajar SLiMS secara mandiri (di waktu itu, tutorial SLiMS masih jarang di internet). Namun dengan segala keterbataan yang ada saya bisa melaksanakan implementasi SLiMS yang berefek samping saya mengenal pemrograman PHP, mysql dan lain-lain.

Setelah sekian lama, akhirnya saya bisa bergabung bersama teman-teman komunitas SLiMS. Di sana saya banyak belajar untuk menutupi kekurangan yang masih saya rasakan. Bersama teman-teman komunitas saya maju bersama menyebarkan virus SLiMS di daerah saya.

Sebuah kehormatan bagi saya yang kemudian bisa turut serta pada beberapa pelatihan, workshop sebagai pemateri, mengingat latar belakang pendidikan yang sama sekali tidak sesuai dengan apa yang saat ini saya geluti dalam mencari sesuap nasi.

TerimakasihSLiMS.

Terimakasih teman-teman.

Mengutip lagunya Radja. "aku ada karena kau ada"

Yang menyenangkan adalah saya dianggap pakarnya padahal nanya sana-sini. . . sebagai orang yang bekerja diperpustakaan daerah saya mensosialisaikan Slims untuk perpustakaan. . . yang kurang menyenangkan adalah saat ini perpustakaan nasional ada program Qalis dan kami diperintahkan untuk mengunakannya pada hal kami ingin buat OPAC teringerasi bagi perpustakaan diwilayah kami.

Dan kalau bisa bertanya saya menanyakan "Kenapa Slims tidak rekomendasikan untuk digunakan oleh Perpusnas dan Perpusda" ?

http://kpad.gorontalokab.go.id/html/index.php?id=link

http://e-library.gorontalokab.go.id/

Berkat Menguasai SLiMS walau saya di D.O dari kampus saya, saya merasa bersyukur masih tetap bisa mengembangkan perpustakaan di berbagai wilayah di Indonesia seperti Surabaya, Semarang, Rembang, Madura, Jambi, Pasuruan, Palembang, Kepulauan Anambas, Pangkalpinang, Bayung Lencir Sumatera Selatan, dll

Secara materi juga bisa mendapatkan penghasilan yg lebih dari cukup :)

pengalaman instal, awalnya susah bgt. trus di coba dan dicoba gak bisa juga.. rasanya pengin balik ke jogja aja trus belajar slims lagi sm mas pur... ^_^ chatingan ama mas heri... chatingan ama ahmad adil ( sulsel) akhirnya amazing bgt begitu dah bisa pake Slims... kalo tau kayak gini, negara gak perlu membiayai diklat-diklat SIM yang abis diklat, gak ada implementasinya di tempat kerja kaaan...

Saat Ini LPMP sultra masih dalam proses penginputan sekalian digunakan juga untuk sirkulasi... Thanks yaaa Slims

very excited... bangga dengan karya anak bangsa

Karna setelah saya belajar dan memiliki pengetahuan mengenai slims

(koversi dari database lain ke slims (vice versa), instalasi, customizing, dan data entry) saya mendapatkan pekerjaan pertama saya di perpustakaan PSKK UGM :)

Saya pernah menginstal slims di SD yang cukup ternama di malang :) walaupun tanpa diberi imbalan apa2, ttpi saya sangat senang :D krn saya bisa langsung terjun di lapangan....

mencoba menginstall SLiMS utk membantu pustakawan tetapi tidak diterima karena menurut pustakawan banyak kekurangannya.

waktu ikut workshop di jogja ternyata banyak orang di bidang perpus ketemu orang yang ternyata akhirnya jadi senior saya hehehehehe

pengalaman ku ketika pake slim buat sehari2 ok tp klo buat lomba harus kerja lagi dg mbuat kartu katalog ...jadi kurang efesien di lilihat dari waktu dan tenaga / harus di dampingi oleh sofware lain untuk cetak katalog misal nya dh AT 85/ smpus....sehingga jujur aku g pake senayan tp senayan ku gunakan untuk teman2 sekolah yang minta bantuan ....dari instalasi sampai aplikasi...

Sudah diinstall SLiMS dengan biaya yang hemat, penggunaannya mudah, bos marah-marah karena nggak dapat fee dari pihak ketiga karena semua dilakukan sendiri (mandiri). Dan setelah SLiMS terinstall baik, pustakawannya seneng.. eh giliran saya yang pindah kantor sehingga sekarang databasenya tidak terawat. Sayang, niatan yang baik akhirnya menjadi kenangan

Ketika Saya pindah di tempat kerja baru (PT Pelabuhan Indonesia III Persero) dan presentasi mengenai SLiMS, Saya dapat respon bagus dari atasan. Tetapi masalahnya ketika presentasi menggunakan versi portable, yg notabene mudah. Disaat Saya coba yang bukan versi portable, ternyata Saya kesulitan untuk menginstal. Saya minta tolong ke bagian IT. Tetapi setelah di instal, setiap kali menyalakan komputer, ada tulisan (... Error). Ketika tulisan itu di Close (X), malah lebih banyak tulisan Error yang keluar. Kenapa ya Mas???

selama ini saya tidak pernah mengalami kesulitan, kalau pun ada selalu dapat dia tasi.

saya menginstalkan slim di semua tempat , alhamdulilah semua tidak ada masalah, bahkan ada tenaga pustakawan sekolah dasar (perempuan) sanggup memperbaiiki struktur table database yng sedang eror...ya dengan slim menyenangkan dan mari membangun perpustakaan dengan murah dan legal

ada dech.....he,he

Alhamdulillah, dengan adanya SLIM menambah pengalaman saya dalam meimplementasikan teori yang di pelajari di kampus, selain itu juga menambah rasa percaya diri ketika mendapat Kontrak dengan pihak ketiga, seolah2 kita dipercaya bahwa kita menguasai tentang Perpustakaan. Selain itu juga membantu teman2 di kampus yang mau bekerja sama dengan kita. sehingga mereka juga dapat pengalaman dari kontrak yang kita tawarkan ke pihak ke tiga....

untuk masalah upah rahasia perusahaan Mas....

he.he.he..

NB : kalau ada tawaran pengolahan Perpustakaan terus mas PURWOKO tidak siap serahkan pada kita mas, kita siap membantu tapi berdasarkan KONTRAK....

he,,he..

pada tanggal 22 desember 2011 perpustakaan MAN 2 madiun mengadakan pelatihan otomasi perpustakaan dengan menggunakan SLiMS. tanggapan para peserta positif dan ingin di adakan lagi pada masa yang akan datang.

Good Luck aja buat pengembang slims.

Mas Hendro Wicaksono, semoga pertanyaan saya seputar fitur yang kurang di slims bisa di buat. Amiin

saya merasa kesulitan ketika harus membuat daftar koleksi dengan memisahkan koleksi satu jurusan dengan jurusan lain

1. Belajar awal instalasi slim begitu susah, setelah bisa serasa memuaskan..

2. Mempertahankan penggunaan slim di perpustakaan sekolah daripada pembelian

software sampai2 di musuhin pembuat kebijakan...he..he..

3. Penguploadan slim ke web. eh..yang dapat fee mah pembuat kebijakan...he..he...

dapet capek nunggu beres... yang penting mah ikhlas deh...

Pertama kali kenal SLIM waktu kuliah, trus coba browsing, setelah nemu bingung make na, coz lum begitu paham ma IT :D

Setelah sekian lama dan saat PKP. Pustakawan tempat PKP tersebut nanya masalah Senayan, kemudian beliau minta untuk di carikan. Saya kembali browsing dan nemu, pelajari gimana nginstallnya, dan ternyata mudah. :)

Dari sini, setelah mengenal SLIM jadi ingin tau SLIM lebih lanjut. Dari SLIM juga jadi kenal yang namanya HTML, PHP, MySQL, CSS, Localhost, Hosting, Domain, etc. :D

Yang pasti dari SLIM, jadi banyak tau tentang IT. Thank for SLIM :)

install SLIMS dari source atau psenayan memberikan tantangan untuk terus mengembangkan pengetahuan pendukung pengembangan SLIMS.

pengalaman saya ketika menggunakan SLiMS sangat bagus sekali dari tampilan, MARC sesuai dg ilmu perpustakaan dari situ saya mulai blajar sedikit2 tentang php, mysql dan web design walaupun pas-pasan ilmunya tapi cukup memuaskan he..

selain itu saya pernah menginstall SLIMS di beberapa sekolah dan diberi honor walupun kcil tapi cukup untuk anak kos hehe...

terakhir SLIMS is the best.....

instalasi server dengan mesin server yang sangat berisik

hampir tiap hari selama seminggu telinga jadi b***k

tapi alhamdulillah pengetahuan jadi bertambah

mulai dari linux, slims on linux, dll

saya bangga jadi pustakawan berkat adanya aplikasi SLiMS, karena slims dibuat oleh pustakawan juga.

pengalaman pertama menggunaka slim adalah waktu bingung meletakan slim di web document, karena saya kurang paham dalam ilmu komputer

1. Saya bisa mewujudkan perpustakaan manual ke perpustkaan berteknologi

2. Menambah pengetahuan tentang IT Perpustakaan

3. Banyak teman sesama pengguna senayan SLIM

4. Kadang kadang bisa dapat rezeki

dikasih uang setelah instal senayan.

waktu itu masih versi 3.3

sekarang sudah versi 3.14

hm...harus belajar lagi nich

Sejauh ini pengalaman saya terkait dengan proses migrasi SLiMS yang bikin saya selalu penasaran dg hasilnya, tetapi karena saya memang tidak memahami proses pemrograman yang terkait dg migrasi tersebut, makanya saya berencana untuk meminta bantuan pihak ketiga, supaya saya bisa langsung bergabung dengan jejaring Perpustakaan di Lingkungan Kemdiknas.

Dan untuk perpustakaan khusus, aplikasi SLiMS ini sudah memadai untuk kebutuhan pengembangan layanan perpustakaan.

--Salam Sukses untuk semua developer & pengguna SliMS--

yaaa slims itu banyak error message di php rilis rilis terbaru.... dan tampilanny jadi ancur kalo di google chrome....

saya bekerja di perpustakaan, tetapi bukan pustakawan, sebelumnya menggunakan software yng lain, tetapi saya migrasi dan sampai skrang, walaupun blm full, krn blm pakai barcode scanner, jd msh ditulis kodenya

belajar jadi tutor

Pertamakali saya kenalkan Slims ke institusi mereka berucap " LUAR BIASA" CANGGIH NYA....

Alhamdulillah Senayan memudahkan kami membatu pustakawan, Kami Ucapkan terima kasih kepada pengembang slims dan semoga slims maju terus dan maju pustaka indonesia. amiiin...

pengetahuan saya meningkat tentang IT

Menyedihkan, karena apa yang saya kembangkan dengan jerih payah selama ini, terancam gulung tikar, akibat kebijakan nasional yang menggunakan software jenis lain. Padahal saya sudah membayangkan betapa indahnya, seandainya bila semua jenis perpustakaan yang ada di provinsi kami katalognya dapat terintegrasi melalui fasilitas yang disediakan oleh Slims (UCS). Kini mimpi itu hampir sirna :-(

Slim diimplementasikan pada sekolah kami... tetapi kami masih awam dalam penggunaannnya... makanya kami coba paksakan pasang, untuk nantinya dipelajari bersama...

Pengalaman saya yang menarik tentang SLIMS adalah saya dapat Upah menjual jasa Instalasi SLIMS dengan memberikan Tambahan2 berupa desain Template yang sesuai dengan Identitas Perpustakaan dan Client yg saya bantu dnegan jasa instalasi SLIMS merasa Puas

Karena dianggap sedikit tahu tentang SLIMS, banyak orang meminta saya untuk membantu menginstal, memberi pelatihan ... Alhamdulillah dari kegiatan tersebut mendapat tambahan rejeki. Semoga para developer SLIMS mendapat balasan yang berlipat ganda dari Yang Maha Kuasa. Amin.

Sebelumnya saya sama sekali tidak mengerti tentang software apalagi melakukan instalasi tp setelah mengenal slims saya jd sangat tertarik dg bidang teknologi dan informasi terutama pengetahuan tentang software webdesign dll itu

tp sayangnya untuk saat ini saya hanya sebatas tahu,dan belum memahami karena keterbatasan ilmu komputer saya mengingat saya lulusan d3 perpustakaan yang hanya belajar dasarnya saja

kemudian pengalaman saya terkait slims adalah disaat saya melamar kerja, saat diwawancarai kerja saya mempromosikan slims saya bilang "InsyaAllah saya bisa pak" akhirnya saya diterima kerja

saya berpikir,saya pasti bisa menerapkan slims dg sedikit pengetahuan tentang slims, dasar-dsar ilmu perpustakaan yg saya miliki dan pstinya koneksi internet supaya saya bisa belajar melalui dunia maya dg teman2 slims..

slims kami modifikasi berkali-kali. kami mengembangkan senayan secara marathon dengan 5 orang dalam tim inti dan 20 orang tim pendamping.

Kami membangun perpustakaan dari nol. awalnya perpustakaan kami dikelola dengan aplikasi jadul (buatan tahun 2000an) yang berbasis fox pro dengan banyak kelemahan.

kemudian kami mengembangkan sistem perpustakaan di kantor kami, mengingat kantor kami adalah unit kementerian dimana boleh dibilang minim pengetahuan perpustakaan. berbekal pengalaman langsung dengan terjun di lapangan lebih dari 3 tahun berkecimpung dengan dunia perpustakaan ketika saya kuliah di kampus dulu, saya bersama teman2 mencoba mengaplikasikan sistem manajemen pepustakaan di kantor kami.

selain itu kami memodifikasi aplikasi tersebut sehingga lebih otomatis. penomotan barcode muncul secara otomatis, penambangan statistik buku dibaca di tempat, penambahan fitur SMS Gateway dlsb.

Fitur-fitur ini kami kembangkan sesuai kebutuhan unit organisasi kami yang tersebar di 11 propinsi di Indonesia dan 8 lokasi di tingkat pusat (jakarta) sehingga firut ini memungkinkan senayan dapat dijalankan oleh semua orang dengan lebih mudah.

menyenangkan karena dapat ilmu yg bermaanfaat

pengalaman pertama menginstal dengan sourcecode di windows bolak balik salah menginsal xampp.bolak balik tanya ke beberapa teman.1-2-3-4 sampai entah berapa lama..aku pikir teman2 sebal juga di sms/tlpn (emang tak pikir) yang penting bisa kan???....dan akhirnya ternyata bisa.......selanjutnya setelah belajar melalui beberapa pertemuan..memberanikan diri ngajarin temen...eehh ke ulang lagi g bisa instal xampp...otak atik bisa akhirnya....

Senayan perlu perbaikan.

Saya menyadari bahwa reporting di PHP tidak sebagus dengan OpenOffice. Karena itu kami mengembangkan sendiri model reporting yang lebih baik dengan OpenOffice. Pada waktu inputing, lebih mudah menggunakan OpenOffice daripada langsung secara online.

Fasilitas bulk image upload juga tidak ada, padahal tinggal memasukkan saja ke beberapa baris kode.

*sori nulis disini, email saya tentang perbaikan tidak direspon* :)

Awal menggunakan SLIMS, ok..

namun semakin lama, ya ada saja kekurangannya baik di:

1. buku tamu

2. daftar buku terbaru

3. registrasi online

4. daftar subjek terpopuler

5. daftar subjek terbanyak

6. format-format laporan yang berbeda

hadeehhh.. never ending pengembangan nih keknya.

sedikit request dong, klo ada pertemuan komunitas tolong saya dihubungi.

via email di nol2193931xxx@yahoo.com

via sms :089637010xxx

oia, untuk searching UCSnya kok error yak?? table itemnya ga' exist.. pegimane dong?? video tutorialnye tidak ada juga.

sangat membantu pekerjaan dan meningkatkan citra perpustakaan,,, keren

Saya kuliah di UI dulu pengajar saya bang Ari Nugraha, beliau yang mengenalkan pertamakali SLIMS, selain dari beliau saya ikut beberapa kali workshop yang diadakan Ikatan Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UI, namun penjelasannya masih kurang komprehensif, timbul greget saya untuk tau lebih bnyak tentang SLIMS.

Sebelum tamat skripsi saya dan beberapa teman jd tenaga perbantuan untuk senior dan dosen ikut beberapa proyekan hanya sebagai "tukang input" ke dalam SLIMS. dari situ saya dan teman2 berpikir kenapa kita kita ga buat sendiri ja menawarkan ke sekolah yang dipelosok kampung jakarta yang belum terjamah dengan sistem otomasi, yang perpustakaannya masih sangat konvensional.

Dari situ saya mulai coba-coba mendalami sendiri, berbekal modul SLIMS dan tanya sana-sini, juga beberapa sumber dari tulisan dari developer SLIMS.

Akhirnya kami memberanikan diri untuk mensosialisasikan pengembangan perpus tersebut. dan sampai sekarang perpustakaannya masih dalam perkembangan, kami membantu untuk tata letak, input koleksi, pendidikan pustakawan untuk operasional SLIMS, pokoknya from 0 sampai bisa berjalan.

Dan seringkali sampai saat ini jika ada masalah saya sering dipanggil sepulang kerja, bahkan sampai larut malam, untuk memperbaiki troubleshoot SLIMS, dari masalah apachenya could not be start lah sampai print out tidak muncul sama sekali, dan ternyata biangnya bukan SLIMS tapi si pustakawan yang mencantumkan garis miring " / " pada item code sehingga SLIMS tidak mengenali. dan barcode tidak muncul. Upahnya hanya snack sekedarnya dan teh manis yang disuguhkan dimalam yang dingin. Alhamdulillah...

Dengan adanya SLIMS saya lebih pede jika ingin melamar pekerjaan, karena setiap wawancara kerja, pasti ada pertanyaan yang sering dilontarkan "aplikasi perpustakaan apa yang anda kuasai" saya pasti menjawab SLIMS. Hal ini yang selalu menjadi nilai plus saya. Terimakasih developer and programer SLIMS, semoga pahala dan rezeki selalu mengalir kepada anda semua.

SLIMS luar biasa yaa...

sangat membantu pekerjaan saya di perpustakaan khusus instansi pemerintah...

sebenarnya saya ingin merubah beberapa menu pada SLIMS sesuai dengan kebutuhan kantor.. cuman saya bingung gimana yaa caranya.. saya kurang paham/gak paham cara mengoprek SLIMS.. sy minta bantuan teman IT dikantor jg janji - janji palsu.. Klo boleh ta dimana ya ada referensi untuk merubahan beberapa menu dan menambahkan link gt? terima kasih

Mohon pencerahan :)

Saya mengenal Slim dan mempelajarinya di laptop yg menggunakan Ubuntu. Setelah memahaminya kemudian saya menghubungi dekan dan menyarankan untuk menggunakan SLiMS di perpustakaan Fakultas Ekonomi Untad. Saat ini perpustakaan tersebut sedang dalam proses menuju pemanfaatan SLiMS. Sementara ini selain proses pemasukan bibliografi dan anggota, fitur yang telah difungsikan secara penuh adalah vistor counter. Saya menargetkan saat tahun ajaran baru dimulai Insya Allah kami sudah mampu memanfaatkan SLiMS secara penuh untuk aktivitas perpustakaan. Apalagi sekarang dekan telah membentuk panitia otomasi perpustakaan fakultas melalui surat keputusan sehingga selain dibantu oleh tenaga dosen lain juga didukung dengan dana untuk mengotomasi Perpustakaan Fakultas Ekonomi. alamat web: http://lib.fekon.untad.ac.id/index.php

SliMS bagus dan perlu dikembangkan dan di kembangkan untuk Perpustakaan Berbasis Digital

Jumat, 03 Agustus 2012

Karya Komunitas SLiMS

Semakin banyak saja pegiat SLiMS yang berkreasi.....

Berikut beberapa kreasi mereka akhir-akhir ini:





Pengen download? gabung di Group SLiMS dongs  https://www.facebook.com/groups/senayan.slims/

Rabu, 01 Agustus 2012

Memanfaatkan ucs_upload untuk mengupload biblio ke UCS secara massal


  1. pastikan di.chmod 755

  2. pastikan path php dan paket php-cli terinstall di distro linux-nya, kalo ga salah di ubuntu nama paketnya php5-cli atau php-cli

  3. setelah itu cek path nya dg sintaks 'which php'

  4. jalankan  dg sintaks 'php ucs_upload.sh'. ini skrip php kan? swbaiknya direname jd .php. kalo .sh ntar dikira skrip shell.

Senin, 30 Juli 2012

Virtual Keyboard Transliterasi di Slims

sumber http://nitrostreets.blogspot.com/2012/07/virtual-keyboard-transliterasi-di-slims.html


Virtual Keyboard transliterasi arab-latin ini adalah sebuah keyboard yang berisi huruf yang berfungsi untuk mempercepat dalam pengetikan sebuah transliterasi tanpa melakukan copy-paste dari microsoft word dan pengolah kata lainnya.
Virtual Keyboard ini berisi unicode: Ṣ (S titik bawah), ṣ (s titik bawah) ,ī (i garis atas), Ī (I garis atas), Ū (U garis atas), ū(u garis atas), ʻ(Koma Terbalik Ke atas), ā(a garis atas), Ā (A garis atas), ż (z titik atas), Ż (Z titik atas), ẓ (z titik bawah), Ẓ(Z titik bawah), ḍ(d titik bawah), Ḍ(D titik bawah), ḥ (h titik bawah), Ḥ (H titik bawah), ṭ (t titik bawah), Ṭ (T titik bawah), Ṡ (S titik atas), ṡ (s titik atas).
Cara Memasang Virtual Keyboard transliterasi arab-latin di Slims

  1. Pertama Download di http://www.ziddu.com/download/20018379/virtualkeyboardarab-latin.zip.html

  2. Extract file virtual keyboard arab-latin.zip


  3. Copy file java script yang terdapat di folder js ke folder js di slims



  4. copy file css yang terdapat di folder template ke folder template di slims



  5. tambahkan script di index_template.html di folder slims => admin => admin_template => default
    caranya buka  index_template.html dengan notepad++
    isikan dengan script:



<link href="../template/jquery-ui-1.8.22.custom.css" rel="stylesheet" type="text/css" />

<link href="../template/keyboard.css" rel="stylesheet" type="text/css" />

<script type="text/javascript" src="../js/jquery-1.7.2.min.js"></script>

<script type="text/javascript" src="../js/jquery.keyboard.js"></script>

<script type="text/javascript" src="../js/jquery-ui-1.8.22.custom.min.js"></script>

<script type="text/javascript" src="../js/jquery.mousewheel.js"></script>

<script type="text/javascript" src="../js/jquery.keyboard.extension-typing.js"></script>

<script type="text/javascript" src="../js/jquery.keyboard.extension-autocomplete.js"></script>

<script type="text/javascript" src="../js/jquery.keyboard.extension-navigation.js"></script>




atau copy-paste dari folder virtual keyboard arab-latin => admin => admin_template => default =>  index_template.html.

6. edit file index.php di folder slims => admin => modules => bibliography.

cari line 380 atau ctrl + f   <div> .

tambahkan:

<script>
$('#title').keyboard({

layout : 'custom',

customLayout: {

'default' : [

// "n(a):title/tooltip"; n = new key, (a) = actual key, ":label" = title/tooltip (use an underscore "_" in place of a space " ")

'\u1E63 \u1E25 \u1E0D \u016B \u1E93 \u02BB', // row 0

'{shift} \u017C \u0101 \u1E6D  \u012B \u1E61', // row 2

],

'shift' : [

'\u1E62 \u1E24 \u1E0C \u016A \u1E92 \u02BB', // shift + row 0

'{shift} \u017B \u0100 \u1E6C  \u012A \u1E60', // shift + row 1

]

},

usePreview: false, // no preveiw

autoAccept: true,

tabNavigation: true,

enterNavigation: true

});

</script>


atau bisa copy-paste file index.php virtual keyboard arab-latin => admin => modules => bibliography.

Silahkan anda login dan lihat perubahannya di menu bibliography..
dan tampilannya seperti gambar di bawah ini.

virtual keyboard ini kontribusi  Jushadi Arman Saz (czar.hadi@gmail.com) dan Andika Nurcahyadi (nitrostreets@yahoo.com).

Senin, 23 Juli 2012

Workshop SLiMS Meranti @Jogjakarta -Laporan singkat-

Sebagaimana sudah dirancang, akhirnya acara workshop SLiMS di Jogjakarta yang digelar oleh Komunitas SLiMS Jogjakarta di MAP UGM terlaksana. Dengan peserta yang datang dari berbagai tempat, berjumlah 60-an orang.

Acara dimulai dengan dibuka secara resmi oleh Hendro Wicaksono (Lead Dev. SLiMS) via Skype. Teleconference ini mungkin pertama kali yang dilakukan komunitas SLiMS. Hendro menyampaikan terimakasih atas kepercayaan peserta mengikuti workshop yang digelar komunitas SLiMS Jogja. Hendro juga menyampaikan bahwa banyak komunitas SLiMS yang ingin seperti komunitas SLiMS Jogja. Selain itu Hendro juga menyampaikan bahwa SLiMS dibangun dengan serius, baik dari sisi disain database, coding maupun kesesuaian dengan teori ilmu perpustakaannya.

Acara ini dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok mahir dan pemula. Kelompok mahir belajar install SLiMS menggunakan xampp, installer SliMS, seting UCS, modifikasi template dan lain sebagainya. Sedang kelas pemula belajar install SLiMS menggunakan xSLiMS (portable slims buatan Haris Kurniawan -pegiat SliMS ambon) dan mempelajari modul system, biblio, masterfile, memebrship dan sirkulasi.

Pegiat Komunitas SLiMS Jogja yang mengampu acara ini adalah: Heri Abi (Koordinator), Budhi Santoso, Tarto, Eddy S, Maryanto, Ari Es, Muhtarom, Abdul Aziz, Purwoko serta dibantu pegiat SLiMS Ambon, Haris Kurniawan.

Acara ini terselenggara atas kerjasama Komunitas SLiMS Jogja dan Perpustakaan MAP UGM.

Seusai acara, para pegiat SLiMS Jogja juga menyempatkan diri mengupgrade SLiMS di MAP UGM sekaligus memasang username dan password untuk bergabung di JogjaLib.Net.

Materi workshop:

  1. Eddy Subratha: klik di sini --> [download id="9"]

  2. Foto-Foto: klik di sini --> [download id="10"]


Sabtu, 14 Juli 2012

PSLiMS V.1 – Meranti Ver. Portable

Sumber: Indolib

PSLiMS = XAMPP version 1.7.7 + SLiMS Version 5 (Meranti)

  • Versi Portable



  • Untuk Windows 2000, XP, Vista, 7.




Tujuan :

Memudahkan user pengguna OS Windows untuk menjalankan SLiMS.

Langkah-Langkah :


1. Download ‘pslims-v.1di sini (size: 46 MB)

2. Download dan Install Aplikasi 7 Zip di sini atau di sumber aslinya (size: 1,1 MB), bila file ‘pslims-v.1‘ tidak terbaca di komputer anda.

3. Extract file ‘pslims-v.1‘ ke direktori yang diinginkan, (lebih baik ke D:)

3.1. Klik Kanan pada file ‘pslims-v.1‘, Kemudian  Extract Files.. (Lihat Gambar berikut).



3.2. Akan Muncul Form selanjutnya untuk memilih lokasi extract, pilih Drive D (Lihat Gambar berikut).



3.5. Gambar Berikut merupakan proses exrtact



4. Masuk ke folder xampp hasil extract (mis: D:pslims).  Untuk memudahkan akses ke XAMPP Control Panel, klik kanan pada file xampp-control (lokasi di dalam folder xampp), pilih Send to, pilih Desktop (create shortcut).



6. Tampilan Shortcut XAMPP Control Panel pada desktop



7. Jalankan XAMPP Control Panel dan klik tombol Start pada Modul Apache dan MySql, Bila XAMPP berjalan normal maka akan muncul seperti gambar di bawah.



Untuk Windows 7 setelah klik start pada Apache dan MySql akan muncul windows firewall, klik Allow Access

8. Langkah selanjutnya adalah dengan menjalankan SLiMS pada browser dengan mengetik alamat : http://localhost/



Petunjuk Penggunaan SLiMS dapat dibaca di : http://slims.web.id/help/

9. Pada paketan ini telah dimasukan Kartu Anggota (Member Card) SLiMS Meranti Ver. 1.1 oleh Pacitan-Lib yang dibuatan Mas Jushadi dan dapat dimodifikasi. Berikut adalah contoh tampilan kartu anggota :



Ada Kendala : Silahkan Berdiskusi di http://slims.web.id/forum jangan lupa gabung juga di Group FB SLiMS

Donation : Mari kita dukung perkembangan SLiMS dan bisa menjadi bagian sejarah penting dunia kepustakawanan Indonesia. Jika ada pihak yang ingin melakukan donasi sukarela, besar atau kecil, kami sangat berterima kasih.
Kirimkan donasi anda ke:


Bank Syariah Mandiri KCP Cipinang Jaya

No. Rek. : 7037390113

Atas Nama : Arif QQ Senayan Dev Comm

Dukungan anda sangat bermanfaat dalam perkembangan SLiMS ke depan…
Cinta Indonesia, cintai produk dalam negeri


Terima Kasih, Semoga Bermanfaat.

Dibuat untuk dipresentasikan dalam acara Pelatihan SLiMS Meranti @Jogja 14 Juli 2012

Minggu, 08 Juli 2012

Dua Tahun JogjaLib.Net

SLiMS itu software, slims itu free opensource, slims itu komunitas, slims itu model bisnis, slims itu ikatan, slims itu gerakan, slims itu bergerak, slims itu keluarga, slims itu empathi, slims itu peduli, slims itu perjuangan, slims itu belajar, slims itu perpustakaan, slims itu berbagi, slims itu merdeka, slims itu universal, slims itu hemat, slims itu mudah, slims itu jejaring, SLiMS itu desain , SLiMS itu seni, slims itu REVOLUSI...

SLiMS itu framework! Framework untuk membangun aplikasi, framework untuk membangun komunitas, Framework untuk membangun bisnis, Framework untuk menjajaki model pengembangan open source, Framework untuk mengajar Automasi Perpustakaan di kampus dll...

SLiMS itu INDONESIA BANGET! (gabungan dari kata-kata yang dilontarkan oleh: Hendro Wicaksono, Arie Nugraha, Purwoko, Zae Mahrus)

Tak terasa, 2 tahun lalu... 9 Juli 2010 tepatnya pada hari Jumat siang  JLN dilahirkan... dan hari ini adalah tepat 2 tahun usia JLN.  Waktu itu, pertamakali lahir http://ucs.jogjalib.net sebagai wadah katalog Induk Perpustakaan Jogjakarta dan kemudian disusul dengan http://blog.jogjalib.net sebagai blog wadah berita kegiatan komunitas SLiMS Jogja, kemudian http://bse.jogjalib.net sebagai mirror BSE Depdiknas, kemudian http://pub.jogjalib.net sebagai awalan membangun katalog induk Penerbit Jogjakarta...

Dua tahun adalah usia muda, belum tua apalagi matang. Hanya saja semua perlu disyukuri. JLN mendapatkan tempat di hati para pustakawan atau perpustakaan khususnya di wilayah Jogjakarta. JLN yang lahir dengan konsep "belajar sepanjang hayat", dibangun dengan semangat komunitas, semangat berbagi tanpa memandang latar belakang perpus maupun pustakawan mempunyai nilai tersendiri bagi pemustaka.

Kami sering mendapat pesan melalui telpon, sms atau via IM dan juga shoutbox. Bertanya tentang sebuah koleksi, di mana beradanya dan bagaimana mendapatkannya. Tidak sekedar dari wilayah Jogjakarta namun ada juga dari Malang, Jakarta bahkan Singapura.

Kami masih mempunyai keterbatasan, kami baru dalam tahap menunjukkan di mana koleksi tersebut berada dan belum bisa lebih jauh dari itu. Namun sambutan yang hangat di atas menjadi pelecut semangat kami untuk selalu berjuang agar dapat memajukan JLN.

JLN dibangun dengan kehangatan.....
JLN lahir, bangun dan bergerak dengan penuh kehangatan. Tanpa sponsor resmi, tanpa penyandang dana. JLN bernafas dengan nafas buatan para pegiatnya. Kadang saweran, atau menyisihkan sebagian dari penghasilan kami. Tidak tahu persis apa sebabnya, kami dapat dengan mudah melolos sebagian uang yang kami punya dan kemudian kami kumpulkan untuk membayar domain dan hosting JLN.
Dan tentunya, terimakasih pula kami ucapkan para para penyemarak JLN: peserta pelatihan bersama (sinau bareng), dan juga peserta pelatihan berbayar yang kami selenggarakan. Dari rekan-rekan semualah JLN dapat hidup... sebagian keutungan dari pelatihan yang kami selenggarakan, kami sisihkan untuk menghidupi JLN.
Arti lambang di atas: Gambar tameng=perjuangan, latar hijau=kemakmuran perpustakaan, logo slims jogja dan padi=slims jogja tetap hidup, 2 bintang=2 tahun, warna coklat=sebagai warna netral, persahabatan, kalem, nyaman, mengindikasikan JLN tidak memihak pada perpustakan jenis tertentu namun terbuka untuk siapa saja. Motif batik/ukuran bada bagian bawah=JLN ikut mejaga budaya khususnya terkait penjagaan sumber informasi.

Terinspirasi dari model kerja klub sepakbola profesional yang harus memutar otak untuk dapat menghidup klub, JLN terus bergerak... Kami tidak tahu, sampai kapan JLN dapat terus hidup.. kami tidak tahu sejauh mana dukungan terhadap JLN dan sampai kapan dukungan itu akan tetap ada.
Yang kami tahu hanya belajar-berjejaring-berbagi-dan maju bersama... Togetherness, Openness and Sharing... begitulah jargon yang kami pakai...

Adalah kebanggaan tersendiri yang semoga tidak membuat kami ujub... setelah JLN lahir, ternyata menyusul pula berbagai jaringan perpustakaan lainnya yang dibangun oleh komunitas SLiMS. Tercatat primurlib, jatenglib, makassarlib, dan lain sebagainya...

Kami tidak tahu, berapa banyak atau masih adakah perpustakaan di Jogja khususnya yang mau bergabung pada jejaring JLN ini? yang kami tahu, hanyakan belajar dan menunjukkan (meski masih kecil) manfaat dari JLN... dan ternyata berbagai perpustakaan menghubungi kami via email untuk bergabung. Mungkin memang mereka merasa ada nilai lebih ketika dapat membuat jejaring perpustakaan dan bergabung di dalamnya....

Kadang kami iri, dengan berbagai pihak yang terus berupaya membangun jejaring dan memberikan manfaat bagi berbagai perpustakaan.... Mereka bisa, maka kami (kita) harus bisa pula.
Rekan di http://indolib.web.id, http://makassarlib.net, ambonlib.net, jatenglib.net, primurlib.net dan berbagai jaringan lainnya... tak lupa rekan-rekan di SDC yang menjadi tulang punggung pengembangan SLiMS adalah beberapa pihak yang menjadi referensi kami dalam bergerak...
Mereka dapat terus berbagi, mereka dapat terus belajar, mereka dapat terus berkarya... maka kamipun ingin demikian...
JLN dan segenap pengurus mengucapkan terimakasih kepada:

  1. berbagai perpustakaan yang menyediakan tempat untuk kami belajar bersama (Perpus Geografi UGM, Fisipol UGM, Fakultas Teknik UGM, KSL UIN SUKA, BPAD DIY, Perpustakaan KOTA JOGJA, Perpustakaan SMA 1 Jogja, Perpus SD Sriharjo Bantul, SMK Rota Bayat Klaten, Perpus UNY, Perpus MAP UGM, Combine Jogja, ...

  2. perpustakaan yang bersedia menggunakan tenaga pegiat kami (secara pribadi atau institusi) untuk mengembangkan perpustakaannya atau workshop (Perpus Akper Panti Rapih, Perpus STIKES Bethesda, Perpus UJB, Perpus UST, Perpus Kota Magelang, Perpusda Jateng, Perpus Kota Jogja, Departemen Agama, Depsos Jogja, IPI UIN Sunan Kalijaga,  ATPUSI Makassar, JIP UNDIP, JIP UNS, Perpustakaan Pusat UGM...

  3. Pihak-pihak yang secara pribadi mendukung JLN yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu...

  4. Para pegiat Opensource di manapun berada...


Semoga hal kecil yang kami lakukan ini dapat membawa manfaat bagi dunia kepustakawanan di Indonesia..

* ditulis oleh Purwoko
* gambar by Muhtarom


KSJ @Komputek

Sehari sebelum ulang tahun JLN ada kabar gembira. Komunitas SLiMS Jogja masuk menghiasi halaman 29 tabloid Komputek, sebuah tabloid nasional bergenre komputer....