Untuk kesekian kalinya, Komunitas SLiMS Jogja mengadakan belajar bersama. Kali ini, tanggal 30 April 2011 di MAP UGM, tepatnya di Ruang 307 lantai 3.Beruntung sekali, tips kali ini diampu oleh Hendro Wicaksono. Pegiat SLiMS yang hadir pada acara ini ada yang dari banjarnegara, Solo, Purworejo dan seputaran Jogja. Mulai dari Mahasiswa, pustakawan sekolah, perguruan tinggi dan lain sebagainya kurang lebih 30-an orang.Tips yang diberikan mulai dari security sederhana, menengah dan mahir.
[caption id="" align="alignright" width="297" caption="Foto bersama para peserta"]
[/caption]Materi slide presentasi dapat diunduh di http://jogjalib.net/file/
Berbagi pertanyaan muncul dalam acara ini.
1. Mungkin tidak dalam SLiMS model pembacaan dokumen hanya membaca saja tanpa bisa mengunduh/copy sama sekali?
2. Bagaimana mengatasi upload data ke ucs yang terbentur proxy?
3. Mungkin tidak dalam SLiMS dipasang E-DDC?
4. Usulan supaya item id/barcode dibuat otomatis. SLiMS menawarkn format barcode dan pengguna dapat memilih.
Pertanyaan yang muncul, sebagian besar dijawab oleh Hendro Wicaksono, namun juga ada beberapa peserta yang mencoba berbagi ide/jalan keluar atas sebuah masalah. Diantaranya dari UIN Sunan kalijaga, yang bercerita tentang model jaringan yang ramah dengan SLiMS (pencetakan barcode SLiMS), serta bercerita tentang pengamanan data pdf ala mosesax.Selain berbagi ilmu tentang keamanan di SLiMS, Hendro Wicaksono juga memberi oleh-oleh sebuah template SLiMS ala Google. Template ini dibangun oleh Indra Sutriadi Pipii (ttp://sutriadi.web.id). File template dapat diunduh di http://jogjalib.net/file/google.tgz.
Setelah acara, beberapa peserta menyempatkan diri mengunjungi perpustakaan MAP UGM. Disana ada sedikit perbaikan pada permasalahan yang ada di SLiMS, yaitu terkait dengan tampilan thumbnail cover koleksi di OPAC. Ternyata selain besarnya file cover yang maksimal 500 kb, resolusi file juga harus diper
hatikan dan jangan sampai terlalu besar. Kasus di MAP cover berresolusi lebih dari 1000px.





dokumentasi yang juga koordinator komunitas SLiMS Jogjakarta, menjadi narasumber dalam workshop SLiMS yang diselenggarakan di Universitas Ma Chung Malang.
personil dan digerakkan dengan model kultural. Pembangunan union catalog juga menjadi agenda yang diharapkan bisa dilaksanakan oleh komunitas. Dengan adanya katalog induk ini, maka tiap unsur komunitas merasa memiliki sebuah produk dari komunitasnya. Inilah yang akan menjadikan perekat dari kegiatan berkomunitas. Kegiatan Komunitas SLiMS juga tidak sekedar berkaitan dengan teknologi, namun juga dapat mengkaji hal yang lebih luas pada ilmu perpustakaan dan informasi. Misalnya literasi informasi, manajemen perpustakaan, pengembangan koleksi, kerjasama perpustakaan dan lain sebagainya.
Hal yang menarik dan patut dihargai adalah komunitas SLiMS Jawa Timur juga lihai dalam menjalin kerjasama saling menguntungkan antara perguruan tinggi (yang diperlihatkan dengan dukungan resmi dan kehadiran rektor Ma Chung), perpustakaan perguruan tinggi (diperlihatkan dengan hadirnya FPPTI) serta komunitas Opensource SLiMS sendiri. Bahkan di Ma Chung, Perpustakaan UMC menyediakan ruang khusus untuk tempat berkumpulnya komunitas SLiMS Jawa Timur, serta mengajak mahasiswa Sistem Informasi untuk "nimbrung" dalam kegiatan berbau opensource ini.
Di tempat ini ada sebuah angkringan yang disebut Angkringan Buku. Tentang AB silakan buka