Pada tanggal 22-23 Desember 2010, beberapa pustakawan UGM diminta untuk menjadi fasilitator pelatihan SLiMS. Mereka adalah Purwoko, Arif Surachman, Budhi Santoso, Aufi Syatta, Umi Sugiyanti, Haryanto, Ratna S dan Kabul Kurniawan.
Berita terkait, resmi dari UPU Perpustakaan UGM: Web UPU UGM
Ada 7 sesi yang dijadwalkan untuk 30-an peserta. Ketuju sesi tersebut diantaranya:
Pengenalan SLiMS
Instalasi
Bibliography
Membership
Sirkulasi; dan
Report
Pelatihan SLiMS di UNS
Sementara itu, pada tanggal 29 Desember 2010 juga diadakan pelatihan SLiMS di Fisip UNS. Pelatihan ini diselenggarakan oleh prodi D3 Ilmu Perpustakaan UNS.
Peserta pelatihan terdiri dari Mahasiswa, pustakawan sekolah dan pustakawan UNS.
Akhirnya acara launching dan pembentukan Komunitas SLiMS Jakarta terbentuk. Bertempat di Moseum Nasional (Monas) Jakarta dan dihadiri 2 Developer SLiMS Pak Arie Nugraha dan Pak Arief Syamsudin serta mahasiswa-mahasiswa dari Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) . Mereka yang ikut hadir dan menjadi cikal bakal terbentuknya Komunitas SLiMS Jakarta adalah; Arie Nugraha, Arif Syamsudin, Abdul Wahid Aziz, Ikhsan Dwitama Putra, Ikhsan Dwitama Putra, Wahyu Aditya Prodjo, Depi Prawiro, Siti Fatimatuz Zahra, Handayaningrum, Agung Pamuji, dan Ari Es.
Suasana Sharing and Diskusi+Perkenalan
Acara dipandu oleh Ikhsan Dwitama Putra sebagai MC dan kemudian dilanjutkan sambutan dari Pak Arie Nugraha dan dilanjutkan oleh Ari Es yang disuruh untuk berbagi informasi terkait kegiatan-kegiatan Komunitas SLiMS Yogyakarta.
Narsis bareng
Dalam Acara ini Pak Arie Nugraha menyampaikan bahwa di Indonesia, Jogjalib.Net merupakan salah satu Katalog Induk TERBESAR di Indonesia yang berhasil menyatukan 29 katalog untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya melalui satu server. Yang luar biasa lagi, Jogjalib.Net ini dibangun bukan dibiayai oleh negara atau menggunakan dana ratusan juta tapi justru dibangun hanya berawal dari komunitas dan GRATIS.
Narsis Bareng di MONAS
Dalam acara ini semua peserta memiliki KOMITMEN yang sama untuk terus bersatu padu untuk terus memajukan perpustakaan digital khususnya untuk wilayah JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) tentunya dengan menggunakan software Open source SLiMS.
Pak Arief Syamsudin lagi Bagi-bagi ilmu
Acara dilanjutkan dengan acara “Sinau Bareng” di lantai dasar Monas, dan diakhiri dengan foto bareng disekitar Tugu MONAS.
Berikut merupakan koleksi gambar hasil launching Komunitas SLiMS Jakarta di Monas:
Masih semangat Belajar SLiMS
Menuju ke Tugu Monas
Narsis diatas MONAS
Narsis Bareng di MONAS
Narsis sendiri-sendiri
Semoga Komunitas SLiMS Jakarta ini suatu saat nanti bisa terus memberikan banyak manfaat dan kontribusi yang nyata untuk kemajuan perpustakaan di Indonesia ..
Alhamdulillah, itulah kata pertama yang sekiranya wajib saya ucapkan setelah akhirnya "berhasil" merilis e-DDC Edition 22 (yang merupakan versi upgrade dari e-DDC yang sudah rilis sebelumnya. Sesuai yang saya janjikan (setidaknya janji kepada diri sendiri dan kepada Tuhan), e-DDC Edition 22 saya rilis pada awal Desember 2010, tepatnya tanggal 2 Desember pukul 02.20 PM WIB (serba "dua" nih... :-P). Pendek kata, semoga e-DDC Edition 22 yang sederhana ini turut memberi warna bagi kemajuan perpustakaan di indonesia.
Sebagaimana diketahui, e-DDC atau kependekan dari "electronic-Dewey Decimal Classification" adalah sebuah freeware yang berfungsi untuk membantu tugas pustakawan dan/atau petugas perpustakaan dalam menentukan nomor klasifikasi koleksi dengan lebih cepat dan mudah dari pada menggunakan DDC versi cetak. Freeware ini saya buat menggunakan HTML Compiler sehingga ringan dan compatible dengan (hampir) semua OS/operating systems, baik Windows maupun Linux (namun belum pernah dicoba pada Mac OS). Disamping itu, juga dapat digunakan bersama-sama dalam satu komputer dengan sistem informasi untuk perpustakaan (atau biasa disebut "automasi/otomasi perpustakaan") yang sudah banyak beredar seperti Senayan/SLiMS, Athenaeum Light, LASer, LinsPro, dan sebagainya. Dan e-DDC Edition 22 ini adalah penyempurnaan dari e-DDC versi sebelumnya yang masih berdasarkan DDC (cetak) Edisi 21. Terdapat beberapa penyempurnaan dalam e-DDC Edition 22 dari versi sebelumnya, yaitu:
1. Notasi 297 Agama Islam untuk e-DDC Edition 22 sudah "100 %" berdasarkan DDC (cetak) Edisi 22 (dengan catatan notasi 2x0 tetap disertakan untuk mengakomodasi pihak-pihak yang masih menggunakannya). 2. Penyempurnaan notasi-notasi lainnya sesuai DDC (cetak) Edisi 22, seperti notasi 200 - 209 yang pada e-DDC versi sebelumnya tidak ada. 3. Penambahan content Thesaurus yang memuat daftar kata-kata yang digunakan di e-DDC Edition 22 untuk menghindarkan kesalahan pengejaan. 4. Dan lain-lain silakan download sendiri... hehehe... (Link yang digunakan e-DDC Edition 22 masih sama dengan link terdahulu).
Nah, demikianlah... Semoga bermanfaat. NB: kalau memang bermanfaat tolong disebarkan pula ke para praktisi perpustakaan lainnya, namun apabila tidak bermanfaat atau ada kekurangan maupun kesalahan dalam e-DDC Edition 22 tolong sampaikan ke saya... Okay everybody... See you, hope you'll be success and God bless you...
Hari Rabu, bertepatan dengan hari Pahlawan 10 November 2010, Ari Suseno dan Purwoko menghadiri undangan perpusda Jawa Tengah dalam rangka pelatihan software SLiMS. Pelatihan ini dilaksanakan di Kampus Universitas Dian Nuswantoro Semarang, tepatnya di Lab Komputer kampus Pusat.
Peserta pelatihan adalah para pustakawan di Perpusda Jawa Tengah, perpustakaan kabupaten dan kota di Jawa Tengah. Keseluruhan peserta pelatihan ini ada 40-an orang.
Materi dari pelatihan ini adalah Install SLiMS versi portable, pengenalan beberapa modul (System, Bibliografi, Membership) dan praktik mengirimkan data ke UCS.
Khusus praktik pengiriman data ke UCS, pemateri mempersilakan peserta langsung menjadi praktikannya. Pak Sugiri, pustakawan Pati berkenan menjadi admin UCS. Sedangkan tiga orang (ibu Kurnia, Mas Lukman, mas Seto) menjadi node yang mengirimkan data. Praktik UCS ini berlangsung sukses.
Ternyata SLiMS telah dikenal sampai ke pelosok pati, pekalongan, cilacap dan daerah lain disekitarnya. Bahkan beberapa perpustakaan telah menggunakan software ini, baik dengan menginstall sendiri maupun melalui pihak ketiga. Hal yang menjadi keprihatinan adalah ketika perpustakaan menggunakan pihak ketiga, perpustakaan tidak mendapatkan SLiMS secara keseluruhan. Dari pengalaman pelatihan di Semarang, diketahui perpustakaan yang menggunakan pihak ketiga dalam implementasi SLiMS tidak mendapatkan dokumentasi SLiMS. Padalah dokumentasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penggunaan software.
Ketidaktahuan pustakawan ketika ingin implementasi SLiMS, hak dan kewajibannya semoga dapat tercerahkan melalui pelatihan singkat pada hari Rabu, 10 November 2010 kemarin.
Sukses perpusda Jawa Tengah, Sukses Opensource Indonesia.
Pendidikan pemakai perpustakaan atau dalam bahasa asing dikenal sebagai library user education, adalah salah satu langkah awal mengenalkan kepada siswa tentang karakteristik perpustakaan. Dengan adanya pendidikan pemakai perpustakaan maka pemustaka akan lebih mengenal dan mengetahui apa yang ada di perpustakaan. Ada beberapa manfaat yang dapat diambil dari proses pendidikan pemakai antara lain:
Semakin banyak software perpustakaan yang kita kenal, akan semakin kita tahu kelemahan dan kelebihan yang diusung oleh software tersebut. Itulah yang menjadikan hasrat Tim YPPI ( Yayasan Pengembangan Perpustakaan Indonesia ) menghadiri undangan dari Saudara Heri Chest di lembaga IALF (Indonesia Australia Language Foundation) pada Sabtu 6 Oktober 2010. Diawali dengan ngobrol-ngobrol santai dengan peserta lain dan sharing pengetahuan dengan beberapa software perpustakaan YPPI memperkenalkan diri. Acara yang seharusnya dimulai pukul 08:30 mundur 30 menit, karena masih menunggu peserta yang datang terlambat.
Acara yang di pandu langsung oleh Mas Hendro Wicaksono ini berlangsung dengan santai dan akrab, beberapa pertanyaan dilontarkan peserta, mulai arti dari senayan, penasaran, serta kelebihan yang diusung oleh senayan. Pada sesi ke dua setelah istirahat dan menikmati hidangan yang disediakan panitia, peserta workshop dipersilahkan untuk menjajal software senayan diruang komputer mulai dari mmengedit tampilan, sirlukasi peminjaman dsb. Meskipun baru awal diterangkan sampai praktek pemakaian Senayan, peserta tidak mengalami kesulitan sampai sesi kedua berakhir pukul 13:00. Bertambah lagi pengetahuan yang diperoleh YPPI dari workshop software Senayan.
Kerjasama Perpustakaan UGM dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan olahraga Prov. DIY, diikuti 33 guru smk dan 2 org dr Dinas Dikpora DIY.Pelakasanaan tgl 1 - 5 Nov 2010, tempat wisma MM, PPTIK dan Unit 2 Perpustakaan UGM (Sumber PLO Perpustakaan UGM)
Salah satu materi pada pelatihan ini adalah Aplikasi SIstem Automasi Perpustakaan yang dilaksanakan tanggal 3-4 November di PPTIK UGM. Beberapa instruktur yang mengampu pelatihan ini kebetulan adalah juga para pegiat Komunitas SLiMS Jogja, karena yang diajarkan dalam materi automasi adalah software SLiMS.
Beberapa pengajar yang merupakan pegiat SLiMS Jogja dan juga bekerja di UGM adalah Arif Surachman (FEB UGM), Budhi Santoso (Geografi UGM) dan Purwoko (Geologi UGM), dengan dibantu oleh beberapa staff perpustakaan ugm (Kabul Kurniawan, Ratna S, Aufi Syatta, Haryanto).
Materi SLiMS yang diberikan adalah: Install, Masterfile, Membership, Sirkulasi dan Stocktake. Diakhiri dengan review materi. Dari 33 peserta, ternyata SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta telah menerapkan SLiMS di perpustakaannya. Pustakawan dari SMK 3 Muhammadiyah ini, pada awal acara langsung didaulat oleh Purwoko untuk memberikan testimoni penggunaan SLiMS di perpustakaanya.
Jika kita melihat posting beberapa waktu yang lalu yang ditulis oleh salah satu anggota komunitas SLiMS tetang e-DDC. Maka kita akan semakin mudah melakukan proses classing. Aplikasi e-DDC ini dicompile dengan bahasa html sehingga sangat mudah dan ringan untuk dijalankan pada komputer dengan spesifikasi hardware yang minim. Pada dasarnya aplikasi tersebut dikembangkan untuk sistem operasi berbasis windows. Lalu bagaimana jika kita menggunakan sistem operasi linux khususnya ubuntu. Berikut langkah-langkahnya:
1. Download aplikasi e-DDC yang sudah di modivikasi (klik disini)
2. Ekstarak hasil download tersebut
3. Pastikan anda terhubung dengan jaringan internet atau menggunakan DVD Repository.
Drupalib is intended as a place for Drupal implementors in libraries to share ideas, configurations, themes, and maybe even to incubate the development of some modules that allow commonly desired functionality in library websites (both for libraries' principle sites or for secondary or specialized subsites). Drupalib features a blog, a forum, and a listing of drupal sites implemented by libraries. Additional features will be added as the site evolves.
If you would like to get an account on Drupalib, please contact me and introduce yourself. I do not allow self-registration due to the number of spammers who create accounts and leave trash here.
Hari sabtu kemarin, tanggal 23 Oktober 2010 setelah sekian lama vakum kegiatan, akhirnya Komunitas SLiMS Jogja berkunjung ke SMK Rota Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Kedatangan ini atas undangan mas Henry Cahyo yang kesehariannya beraktifitas di Titian Foundation selaku penyandang dana pembangunan SMK Rota. Dari komunitas SLiMS Jogja hadir Tarto, Ari Suseno, Subhan Haris Munawar, Abdul Aziz, Purwoko dan Fitri S.
Memasuki SMK ini, terasa sangat mewah. Luas area, bangunan, dan segala macam fasilitasnya. Awal kedatangan kami diajak masuk di ruang audio visual yang mirip studio film 21 :) , dan ternyata para tamu undangan sudah berada disana, menunggu kami sambil menonton video tentang pendidikan.
Setelah duduk, kamipun memperkenalkan komunitas SLiMS Jogjakarta. Bukan dengan slide, namun dengan sebuah peta kegiatan. Peta kegiatan yang kami tunjukkan adalah sebagai berikut:
Selesai dari ruang ini, kami menuju ruang komputer untuk melakukan workshop sederhana SLiMS.
Materi pertama, install dan Bibliografi difasilitatori oleh Tarto, A.Md. Materi kedua Membership, dibawakan oleh Ari Suseno, dan materi ketiga, Sirkulasi dibawakan oleh Purwoko.
Karena waktu yang terbatas, kami hanya memasang empat target, yaitu: Install, Bibliografi, Membership dan Sirkulasi.
Selesai workshop mini ini, kami sempat mengupgrade Senayan di SMK Rota yang masih menggunakan Stable10patch1 ke Stable14 (Seulang), sekaligus seting UCS ke JogjaLib.Net. Dan akhirnya SMK Rota menjadi bagian dari JogjaLib.Net. Koleksi SMK Rota dapat dilihat di sini
Semoga menjadi pemantik perpustakaan lain di wilayah Klaten.
JAKARTA - Pusat Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Pustaka, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Senin (18/7) mengadakan kegiatan “Sosialisasi Tajuk Subjek Perpustakaan” bertempat di Aula Perpustakaan Nasional, Jl. Salemba Raya No. 28A Jakarta Pusat.
Sosialisasi ini diikuti 89 peserta yang berasal dari kalangan pustakawan, baik dari perpustakaan umum, perguruan tinggi, pusat dokumentasi swasta maupun pemerintah serta pejabat struktural di lingkungan Perpustakaan Nasional. Yang bertindak sebagai pembicara adalah Dra. Dina Isyanti, M.Si dengan Nara sumber Prof. DR. Sulistyo Basuki dan Drs. Dady P. Rachmananta, MLS, serta dipandu oleh moderator Dra. Lily Suarny, MM.
Dalam pemaparannya, Dina Isyanti menjelaskan tentang tujuan dari revisi Tajuk Subjek ini, yang diantaranya untuk mendaftarkan subjek tertentu dibawah kata atau istilah atau frasa yang seragam dari semua bahan pustaka tentang suatu subjek tertentu dalam perpustakaan. Sebagai nara sumber, Sulistyo Basuki banyak memberikan masukan terhadap Tajuk Subjek hasil revisi ini. "Masih ada beberapa kata yang rancu dalam penggunaannya, misalnya antara kata binatang dan hewan," ujarnya.
Sedangkan Dady P. Rachmananta mengatakan perlu dibentuknya tim khusus untuk pembuatan Daftar Tajuk Subjek. Beliau juga mengingatkan, bahwa ada perkembangan dalam khasanah kata atau istilah, sehingga perlu secara berkala melakukan revisi terhadap Daftar Tajuk yang sudah ada. "Kata-kata selalu terus berkembang, maka diperlukan revisi yang terus menerus," ujar Kaperpusnas RI ini.
Sementara itu, maksud dari kegiatan sosialisasi ini sendiri adalah untuk memasyarakatkan Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional yang telah direvisi. Seperti diketahui tajuk subjek yang dicantumkan pada kartu katalog, merupakan salah satu titik akses ke koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan. Dengan tajuk subjek dapat diketahui tema atau masalah yang dibahas dalam suatu bahan pustaka. Disamping itu, pedoman tajuk subjek juga diperlukan untuk keperluan pengajaran bagi pendidikan perpustakaan baik formal maupun non formal.
Daftar Tajuk Subjek ini disusun dengan maksud untuk menjadi pedoman dan pegangan bagi pustakawan dalam menentukan tajuk subjek. Berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi. Tajuk subjek merupakan bank data untuk layanan informasi secara cepat, tepat dan efektif, karena dengan adanya daftar tajuk subjek diharapkan kegiatan pengolahan dapat dilaksanakan secara konsisten.
Dalam peraturan katalogisasi masalah penentuan tajuk subjek diuraikan secara panjang lebar dan terdapat berbagai jenis peraturan. Tiap jenis tajuk mempunyai peraturan tersendiri. Faktor yang menentukan peraturan itu adalah : bahasa, ejaan, sinonim, singkatan, akronim, transliterasi, dan sebagainya.
Tajuk Subjek Perpustakaan edisi revisi ini dalam penyusunannya melibatkan berbagai kalangan baik akademisi maupun praktisi di bidang perpustakaan dan sudah banyak mengalami perubahan dalam hal penyusunan struktur istilah, yang lebih mendekati dan mengikuti struktur yang terdapat pada Sears List of Subject Headings dan juga modifikasi dari LC Subject Headings. Edisi revisi ini dirintis sejak tahun 1999 mulai dari pengumpulan data, pengolahan data sampai pada penyusunannya.
Revisi tajuk subjek tahun 2005 ini bertujuan untuk mendaftar subjek tertentu di bawah kata, frasa atau istilah di bawah satu istilah yang seragam untuk meningkatkan kualitas katalog sebagai sarana temu kembali informasi, khususnya katalog berbagai jenis bahan pustaka terbitan Perpustakaan Nasional. Dalam edisi revisi ini juga terjadi perubahan judul, tajuk subjek edisi lama berjudul “Tajuk Subjek Perpustakaan”, sedangkan tajuk subjek edisi revisi diberi judul “Tajuk Subjek Perpustakaan Nasional”. Perubahan judul ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa, subjek yang didaftar adalah subjek-subjek yang ada pada koleksi Perpustakaan Nasional, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mengakomodir subjek-subjek dari perpustakaan lain.
Pada tajuk subjek yang lama digunakan tanda silang satu (X) dan tanda silang dua (XX), sedangkan pada tajuk subjek yang baru menggunakan beberapa istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara istilah yang satu dengan istilah yang lainnya, yaitu :
LJ = Lihat juga. Acuan lihat juga (LJ) adalah sistem menunjuk dari satu tajuk subjek ke tajuk subjek lain yang berhubungan dengan katalog, dimana semua tajuk subjek dimaksud dipakai sebagai tajuk entri. IL = Istilah Luas. Merupakan istilah yang lebih luas daripada istilah pada tajuk utama, sesuai dengan aturan bahwa satu istilah mempunyai satu istilah yang lebih luas, setidaknya satu, dua bidang ilmu atau lebih. IK = Istilah Khusus. Adalah istilah yang lebih sempit daripada istilah subjek utama. IT = Istilah Terkait. Istilah yang berkaitan dengan subjek utama, yang berbeda dengan Istilah Luas atau Istilah Khusus
Adanya acuan dalam pembuatan tajuk subjek diperlukan untuk mengarahkan pemakai (pustakawan) ke dalam istilah-istilah yang memiliki satu arti. Kata atau frasa yang digunakan untuk membuat tajuk subjek harus dipilih yang umum dipakai. Prinsipnya adalah bila ada beberapa pilihan kata, maka pilih kata atau frasa yang populer atau umum digunakan daripada istilah ilmiah atau istilah teknis, karena tajuk subjek diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang diperkirakan akan menggunakan katalog tersebut.
Prinsip penting lain yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan tajuk subjek adalah keseragaman. Bila terdapat beberapa kata yang mempunyai pengertian sama (sinonim), perlu ditetapkan satu untuk digunakan sebagai tajuk secara taat azas. Selain mencerminkan isi karya tajuk subjek ada juga bentuk, yang fungsinya adalah memberikan penjelasan tentang bentuk penyajian suatu karya. Tajuk bentuk merujuk ke bentuk literal (sastra) atau bentuk artistik sebuah karya dan bukan masalah subjeknya. Biasanya tajuk ini digunakan untuk karya kumpulan atau koleksi esai oleh pengarang berbagai bangsa.
Tajuk subjek edisi revisi ini diterbitkan satu paket dengan tiga buku lainnya yaitu Daftar Tajuk Nama Pengarang Indonesia, Daftar Tajuk Geografi Indonesia dan Daftar Tajuk Badan Korporasi Indonesia. Tetapi, dalam kesempatan ini baru bisa disosialisasikan Daftar Tajuk Perpustakaan Nasional.
Setelah berkontlemplasi sampai-sampai kurang tidur dan lupa makan selama lebih dari 3 bulan (hehehe...) Alhamdulillah, software e-DDC ini akhirnya dapat saya rampungkan. Pada intinya software ini adalah untuk membantu pustakawan atau petugas perpustakaan untuk menentukan nomor klasifikasi secara lebih mudah dari pada menggunakan sistem yang manual (memakai buku pedoman klasifikasi DDC yang versi aslinya tebalnya minta ampun itu). Pada mulanya saya akan menggunakan bahasa pemrograman PHP atau Java untuk membuatnya, tapi belakangan saya memilih HTML compiler dengan pertimbangan bahwa HTML compiler lebih ringan dan fleksibel digunakan bahkan di komputer sekelas Pentium II sekalipun. Software ini - tentu saja free alias gratissss... Bisa Anda download di link ini yang tersedia di bagian akhir tulisan ini. Software ini mudah instlasainya. Cara instalasi dapat ditemukan pada file "BACA DULU!!!" dalam folder e-DDC hasil download. Tetapi apabila Anda ingin langsung menginstal, ya boleh-boleh saja. Asal tidak lupa memasukkan password instalasinya. By the way, apa passwordnya? Ya di file "BACA DULU!!!" itu tadi, hehehe... Setelah instalasi, juga terdapat cara untuk mengubah icon e-DDC agar tampilannya lebih menarik. Content/isi e-DDC meliputi semua nomor klasifikasi DDC mulai kelas 000 - 999 beserta tabel-tabel pembantu. Dari pada penasaran, lebih baik segera download dan dipraktekkan sendiri....hehehe... Berikut ini adalah tampilan home e-DDC:
Fasilitas dalam e-DDC tersebut adalah searching yang mudah dan link-link yang disediakan untuk penelusuran lebih lanjut. Klik link ini untuk mendownload: 1. Zip: http://www.4shared.com/file/mzHMy3AY/e-DDC.html. 2. Rar: http://www.4shared.com/file/Rn0PwO7b/e-DDC.html. (Keterangan: bagi yang lebih suka mendownload file .zip klik nomor 1, atau kalau suka file .rar silakan klik nomor 2. Isinya sama saja) Apabila e-DDC sudah terinstal, akan tampak menu default sebagaimana ilustrasi di atas. Seperti pada umumnya halaman web (yang menggunakan format HTML, pen.), maka pada e-DDC akan banyak ditemui link-link/tautan yang menghubungkan antar halaman web dalam software e-DDC tersebut, dengan tujuan untuk memudahkan penggunaan. Cukup klik sana-sini menggunakan mouse, maka dapat menuju halaman mana yang sesuai dengan topik atau bahasan yang Anda inginkan. Ilustrasi penggunaan menu search/Pencarian e-DDC adalah sebagai berikut: Hasil pencarian akan muncul dalam hightlight warna biru. Ada kalanya akan muncul beberapa hightlight. cari saja yang paling sesuai dengan yang dibutuhkan. Asyik kan? Dari pada terus-terusan membuka-buka buku Sistem Klasifikasi DDC kalau lagi mengerjakan tugas klasifikasi, mending pakai e-DDC...
Sedangkan ini adalah menu Content yang memuat semua nomor klasifikasi DDC dari 000 - 999 beserta tabel-tabel yang dibutuhkan.
Menu Content e-DDC Insya Allah cukup lengkap. Namun kalau ada nomor yang terlewat, tolong kasih tahu saya melalui kolom komentar di bawah ini. Begitu pula kalau ada masukan atau saran-saran lainnya.
Pada artikel terdahulu saya pernah berjanji (kepada diri sendiri) untuk melanjutkan proyek puppylib dengan menyertakan free/libre and opensource software (floss) lebih banyak dan lebih mutakhir di bidang perpustakaan dan informasi. Tetapi karena satu dan lain hal akhirnya diputuskan untuk membuat proyek baru yang serupa tapi tak sama. Puppylib sendiri merupakan distro linux dengan beberapa aplikasi perpustakaan hasil remastering dari Puppylinux 4.20. Saat tulisan ini dibuat Puppylinux sudah mencapai release 5 (codename lupu alias “lucid puppy” karena dibangun menggunakan paket binari Ubuntu 10.04 (Lucid lynx))
Jadilah saya memulai proyek baru dengan pindah ke basis Ubuntu, distribusi linux yang memang dipakai sehari-hari di kantor. Hal lain juga karena ubuntu adalah distro besar dalam arti dukungan korporat dan komunitasnya sehingga tidak kesulitan menemukan jawaban apabila ada masalah. Adapun demikian saya tetap merekomendasikan Puppylinux untuk komputer lama karena tidak membutuhkan resource yang tinggi. Puppy juga cocok untuk live-cd internet cafe atau belajar remastering linux karena sudah tersedia utility remastering.
Degex, linux distribution with LIS apps
What’s in a name?
Nama “degex” dipilih karena distro ini didedikasikan untuk “dgek”. Sesederhana itu. Saya akan sangat bersyukur apabila degex bisa juga bermanfaat untuk orang lain, khususnya pustakawan atau mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan dan informasi yang tertarik dengan berbagai macam software di bidang perpustakaan. Degex adalah remastering dari Ubuntu 10.04 LTS (lucid lynx) dengan ukuran 1.8GB. Untuk itu resiko yang ada adalah dibutuhkan resource/spesifikasi komputer yang cukup bagus. Di rekomendasikan minimal RAM 512 MB memory dan kartu grafis support 3D untuk menjalankan compiz.
What’s within?
Aplikasi yang ada di degex ini merupakan aplikasi yang saya pikir penting untuk diketahui dan dipelajari oleh seorang pustakawan atau mahasiswa jurusan ilmu perpustakaan dan informasi. Beberapa diantaranya merupakan aplikasi yang jarang digunakan bahkan didengar di sini, namun begitu populer di luar negeri seperti marcedit, mendeley atau bibexcel. Ada juga satu aplikasi sistem perpustakaan yang begitu terkenal sehingga banyak digunakan oleh khalayak pustakawan di Indonesia, yaitu Senayan Library Management System (SliMS). Bahkan hadirnya degex juga untuk mempromosikan SliMS ke dunia luar sebagai salah satu produk opensource kebanggaan anak bangsa. Pastinya anda akan mendengar alunan lagu “Indonesia Raya” ketika degex pertama kali beraksi
Tentu saja tidak semua software yang ada di degex dibutuhkan. Sebuah atau beberapa software membutuhkan software lainnya agar berfungsi secara optimal seperti bibexcel atau winisis dengan pajek untuk membuat mapping. Yang lain berupa aplikasi mandiri atau wujud sebagai extension atau plugins yang terintegrasi seperti openoffice dengan mendeley, zotero dan mediawiki.
Dan yang tidak kalah penting Degex merupakan distro linux dengan multimedia-ready yang bergaya Mac (thanks to cairo-dock). Ini artinya semua codec yang dibutuhkan untuk memainkan file multimedia telah terinstall dengan baik. Ayoo maaanngggg….
Di bawah ini, saya membuat menu berdasarkan 6 katerogi kategori aplikasi yang secara subjektif mewakili kebutuhan pustakawan :
Diluar pembagian kategori diatas, ada pengurangan dan penambahan aplikasi. Sebagai contoh Stardict (memuat oxford advanced learner’s dictionary, kamus besar bahasa indonesia, tesaurus bahasa indonesia dan beberapa bahasa asing), shutter, chmsee (chm reader), guake terminal, shotwell photo manager menggantikan f-spot, tesseractGUI (the best scanner software), drivel journal editor (blogging client), gwibber, liferea feed reader, fbreader (ebook reader), pdf editor, cheese, gpodder (podcasting tool), skype, pino, ekiga, gtk-recordmydesktoop, bleachbit, poedit (translations editor), Xaos (fractal zoomer), etc.
Saya sudah menginstall banyak plugins untuk firefox yang dirasa penting untuk dimiliki dan digunakan oleh pustakawan dalam kegiatan sehari-hari. Untuk menyebut beberapa diantaranya : zotero, SimilarWeb, mobile barcoder, QR code tag, screengrab, scribefire, fireftp, shareholic, twitterbar, web developer, server spy, dan masih banyak lagi yang lainnya. Menu bookmarks firefox dipenuhi oleh link blog para pustakawan yang menarik untuk disimak dan online tools yang sangat dibutuhkan.
Degex merupakan live-dvd linux karena ukurannya lumayan gemuk yaitu 1,8 GB. Harap maklum. Bagi pihak yang tertarik mencoba ikuti link download berikut ini. Bila ada yang berminat untuk copy secara offline dipersilakan menghubungi saya di nomor ini 081318024601 atau email di cyberariani@gmail.com. Untuk menghindari kesalahpahaman, perlu dikatakan disini bahwa degex adalah hasil remastering dari Ubuntu 10.04 yang memuat banyak aplikasi opensource dan freeware. Oleh karena itu degex juga produk free/libre and opensource sofware (floss) dan dibebaskan bagi siapapun untuk copy tanpa perlu biaya apapun. Yang perlu dipersiapkan hanyalah DVD kosong dan saya akan membakarnya untuk anda.
Ten reason why library using Senayan Library Management Sistem for managing collection
1. Slims is a Free and Open Sources Software 2. License under GNU/GPL 3. Background developers are librarians 4. Community support (facebook and yahoogroups) 5. Easy installation 6. Running on various operating systems 7. Support multimedia collections 8. Manual support 9. Easy upgrade 10. Web based
Berikut plugin untuk proses daftar ulang anggota perpustakaan yang menggunakan SLiMS. Ini dibuat ketika di perpustakaan saya (Geologi UGM) menghadapi mahasiswa baru yang banyak dan harus memasukkan satu-satu. Pada awal saya buat sangat jadul, tapi berkat polesan Om Arie Nugraha, jadi lebih ramping.
Dengan cara online para anggota baru dapat mendaftarkan diri dan petugas tinggal mengaktifkan saja. Ketika mendaftar online, keanggotaan masih di disable.
Sayangnya plugin ini masih belum ada fitur upload foto dan pengamanan antispamnya.
Masukkan kedua file ini di /lib/contens/ Kemudian panggil dengan menggunakan /index.php?p=form
PENTING : Dalam artikel ini semua informasi username dan password akan saya tampilkan apa adanya. Demi kelancaran berbagi pengalaman ini, tolong jangan disalahgunakan. Sebab username dan password tersebut akan digunakan dalam beberapa artikel bersambung mengenai “GO SLiMS” (Gerakan Online-kan Senayan Library Management System).
Jika di antara teman-teman hendak mencoba, mari kita membuat akun sendiri. Akun yang saya buat ini akan digunakan untuk keperluan belajar, berbagi melalui artikel yang saya sampaikan. Terimakasih atas pengertian dan kerjasamanya.
Saya belum apa-apa dan bukan siapa-siapa. Hanya seseorang yang ketika ada teman bertanya kepada saya, saya berusaha untuk menjawab sepengetahuan saya. Tanpa ambisi atau pamrih terhadap sesuatu.
MEMILIH DAN MENDAFTARKAN DIRI DI FREE WEB HOSTING.
Seiring dengan perkembangan SLiMS pada saat ini, saya memberanikan diri untuk menulis posting ini. Saya hanya akan berbagi pengalaman kepada teman-teman semua. Sebuah pengalaman yang saya dapatkan dari proses belajar, try & error untuk mengonlinekan Open Source Senayan Library Management System. Saya sadari bahwa apa yang akan saya sampaikan di sini masih banyak kekurangannya. Namun, semoga pengalaman ini bisa bermanfaat bagi kita. Tak perlu berpanjang kata, marilah kita mulai saja…
Untuk mengonlinekan SLiMS, maka kita membutuhkan sebuah server yang selalu terhubung dengan internet selama 24 jam/7 hari. Server tersebut bisa kita sediakan sendiri atau menyewa kepada perusahaan penyedia jasa layanan web host. Untuk keperluan tersebut, biaya yang harus dikeluarkan tentu tidak sedikit. Sedangkan anggaran yang tersedia sangat pas-pasan atau bahkan masih minim. Sebagai solusinya, ada puluhan web host dari luar negeri yang memberikan layanan gratis. Hal itu bisa kita gunakan sebagai sarana belajar.
Beberapa web host yang telah saya coba di atas, rata-rata memberikan fasilitas antara lain :
5 giga diskspace untuk penyimpanan data.
Vista Panel untuk ruang admin pada server.
200 giga per bulan bandwidth data transfer.
Akun POP email sehingga kita bisa memiliki alamat email sesuai dengan web kita, misalnya admin@sdsriharjo.20x.cc
50 MB MySQL database
Automatic script installer untuk menginstall CMS seperti WordPress, Joomla, Mambo atau yang lain.
Akun FTP sebagai alat untuk mengatur data yang kita miliki (upload, download, edit atau delete).
phpMyAdmin bahasa pemrograman yang juga digunakan dalam SLiMS.
Jika beberapa alamat di atas masih kurang sreg, kita bisa menelusuri sebuah website yang menyediakan informasi tentang web host gratisan yaitu http://www.free-webhosts.com/. Di sana juga tersedia informasi tentang fasilitas apa saja yang diberikan penyedia layanan free web hosting kepada kita.
Setelah menemukan satu hosting yang dirasa pas, yang perlu kita lakukan adalah mendaftarkan diri kepada web hosting tersebut. Caranya sebagai berikut :
Hampir semua free web hosting, proses pendaftarannya sama. Sebagai contoh kita akan mencoba mendaftar di http://0adz.com/.
Isi kolom-kolom pada form pendaftaran seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.
Demi kelancaran proses pendaftaran disarankan memakai alamat email kita dari gmail. Proses pendaftarannya lebih mudah.
Ikuti terus langkah-langkahnya seperti pada gambar.
Click Me To Continue
Masukkan captcha lalu klik register
Finish!
Setelah sampai pada gambar di atas, buka email kita untuk melakukan proses aktivasi.
Klik pada link yang tersedia.
Masukkan kode verifikasi catchpa.
Proses pendaftaran berakhir setelah muncul tampilan seperti pada gambar di bawah ini.
Informasi pada akun ini berguna untuk merubah file sysconfig.inc.php yang nantinya akan kita upload ke server.
Klik tulisan download untuk menyimpan data akun kita. Simpan baik-baik jangan sampai dibuka orang lain yang tidak berkompeten.
Mari kita coba masuk ke http://cpanel.0adz.com dengan akun yang kita miliki.
Selesai. Kita telah berhasil memiliki akun di web hosting gratisan http://www.0adz.com.
Untuk bagian pertama ini kita rehat sejenak. Pada bagian kedua nanti kita akan mempersiapkan file senayan3-stable14 (seulanga) untuk diupload ke ftp.0adz.com melalui akun kita. Demikian, segala kekurangan yang nampak adalah dari kebodohan saya. Selebihnya, semoga apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat bagi teman-teman…. matur tengkyu….